Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan <p>Medical journals is a collection of scientific publications of research-research field health covering the realm of nursing</p> en-US rusdi@itkeswhs.ac.id (rusdi) ariza@stikeswhs.ac.id (Ariza) Sat, 30 Mar 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan antara Citra Tubuh dengan Tingkat Stress pada Mahasiswa http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1302 <p>Latar belakang: Citra tubuh merupakan cara pandang seseorang terhadap tubuh dan penampilannya. Berdasarkan studi sebelumnya, masalah citra tubuh masih banyak dialami oleh mahasiswa. Citra tubuh negatif menyebabkan timbulnya harga diri rendah dimana seseorang sulit untuk menerima dan percaya pada dirinya sendiri, sehingga individu lebih rentan mengalami tingkat stress yang lebih berat. Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara citra tubuh dan tingkat stress. Metode penelitian: Menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling, dengan sampel sebanyak 198 responden mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri atas tiga bagian, yaitu karakteristik responden, kuesioner citra tubuh MBSRQ, dan kuesioner tingkat stress . Hasil penelitian: Adanya perbedaan yang signifikan pada mean 7 sub skala MBSRQ, Appearance Evaluation, Fitness Evaluation, Fitness Orientation, Health Evaluation, Health Orientation, Illness Orientation, Body Areas Satisfaction Scale) di tingkat stress rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu, hubungan antara citra tubuh dan tingkat stress cenderung bersifat negatif atau berbanding terbalik, kecuali pada sub skala Appearance Orientation. Implikasi: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya terkait citra tubuh dan tingkat stress.</p> <p><strong>Keyword : </strong>citra tubuh, tingkat stress, mahasiswa</p> Riana Khairunnisa, La Ode Abdul Rahman, Rona Cahyantari Merduaty, Hening Pujasari Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1302 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DENGAN NYERI LEHER PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1309 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang: </strong>Nyeri leher merupakan dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet yang berlebihan. Penggunaan internet yangberlebihan sering kita kenal dengan istilah internet addiction. Internet addiction merupakan perilaku adiktif yang ditandai dengan ketidakmampuanindividu dalam mengendalikan kebutuhannya dalam menggunakan internet. Remaja merupakan individu yang masih berada pada tahap perkembangan sehingga lebih rentan untuk mengalami internet addiction. Fenomena yang terjadi saat ini adalah adanya peningkatan kejadian internetaddiction pada kalangan remaja. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui hubungan internet addiction dengan nyeri leher pada remaja di SMA Negeri 3 PalangkaRaya. <strong>Metode: </strong>Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan 111 responden, pengambilan data menggunakan kuesionerIAT dan NDI yang sudah melalui uji validitas dan reliabilitas, untuk analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank. <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasiluji statistik dengan metode Spearman Rank menunjukkan angka Sig. 2-tailed dengan nilai p-value 0,00 dengan derajat kemaknaan p kurang 0,05 yangartinya ada hubungan antara internet addiction dengan nyeri leher. Correlation Coefficient didapatkan hasil 0,616 yang artinya memiliki tingkatkeeratan hubungan tinggi dan kuat. Terdapat arah hubungan yang positif antara internet addiction dan nyeri leher yaitu 1,000 lebih 0,616 yang artinya semakintinggi kejadian internet addiction maka kejadian nyeri leher juga semakin meningkat. Sehingga H1 diterima, artinya ada Hubungan Internet Addictiondengan Nyeri Leher. <strong>Simpulan: </strong>Ada hubungan antara internet addiction dengan nyeri leher. Disarankan kepada pihak instansi agar lebih sering memberikan konseling atau sosialisasi kepada siswa-siswi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan akibat kecanduan internet, baik dampak yangmengarah kepada fisik, psikologi dan lingkungan sekitar<strong>.</strong></p> Henry Wiyono, Ferry Ronaldo, Christin Riana Dewi Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1309 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1311 <p>Latar Belakang: Emergency Department Length of Stay, bisa berarti interval waktu antara <br />kedatangan pasien ke UGD dengan waktu pasien secara fisik meninggalkan UGD. LOS di Emergency Department, ditandai dengan waktu yang tidak tepat lama sebelum keberangkatan akhir untuk tempat tidur di rumah sakit, rumah, atau fasilitas lain diyakini mempengaruhi hasil klinis. Lamanya LOS tentu akan memicu risiko terjadinya hal yang tidak diinginkan, mempengaruhi tingkat keselamatan menurunkan mutu pelayanan rumah sakit dan kepuasan pasien. Tujuan: Tujuan dari studi ini guna mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat RSUD Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berjenis deskriptif analitik. Sampel pada penelitian ini berjumlah 85<br />responden menggunakan metode purposive sampling dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan lembar observasi Length of Stay. Hasil: Analisa data bivariat memakai uji chi square pada faktor Waktu Pemeriksaan Diagnostik adalah p 0.003 kurang 0.05 yang berarti ada hubungan antara Waktu Pemeriksaan Diagnostik dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung. Sedangkan faktor Waktu Triase p 1.000 lebih 0.05, faktor Waktu Konsultasi p 0.057 lebih 0.05, faktor Cara Kedatangan p 0.743 lebih 0.05 dan faktor Jenis Kasus p 0.388 lebih 0.05 <br />keempatnya tidak ada hubungan dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung. Kesimpulan: Adanya Hubungan Waktu Pemeriksaan Diagnostik dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung. Tidak adanya hubungan antara Waktu Triase, Waktu Konsultasi, Cara Kedatangan, dan Jenis kasus dengan Length of Stay di Instalasi Gawat Darurat RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung.</p> Windy Roselita, Marina Kristi Layun Rining, Aries Abiyoga, Rusdi Rusdi Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1311 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Antara Puskesmas Terakreditasi Dan Puskesmas Tidak Terakreditasi Di Kabupaten Berau http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1360 <p><strong>Latar Belakang </strong>Puskesmas sebagai bagian integral dari fasilitas pelayanan primer harus dapat menyediakan dan memelihara mutu pelayanan. Akreditasi merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien dan masyarakat secara berkesinambungan. Pelayanan Kesehatan yang sesuai standar akreditasi akan berdampak pada kepuasan pasien <strong>Tujuan </strong>mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pada puskesmas terakreditasi dan tidak terakreditasi di Kabupaten Berau. <strong>Metode Penelitiaan </strong>yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan <em>cross-sectional</em> dengan populasi 104 pasien dewasa dari Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak Terakreditasi dengan masing-masing sampel 52 pasien dengan teknik <em>Concecutive Sampling</em>. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner, dan analisis dengan uji <em>Mann Whitney Test</em>. <strong>Hasil </strong>analisis bivariat menggunakan uji <em>Mann-Whitney</em> menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan pasien antara Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tepian Terakreditasi dengan nilai signifikansi P <em>Value</em> = 0.000 kurang 0.05. <strong>Kesimpulan</strong> menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat kepuasan pasien antara Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak Terakreditasi. <strong>Saran</strong> untuk mengevaluasi dampak akreditasi terhadap peningkatan kepuasan pasien secara kualitatif dan merancang strategi yang lebih tepat guna meningkatkan kepuasan pasien.</p> Wahyu Dewi Sulistyarini, Dewi Puspita, Rusdi Rusdi, Siti Kholifah Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1360 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 KEPATUHAN PERAWAT TENTANG PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDA ACEH http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1434 <div><span lang="IN"><strong>Latar Belakang</strong> Dokumentasi keperawatan merupakan catatan resmi yang digunakan sebagai aspek legal keperawatan. Kelengkapan dan keakuratan menuliskan asuhan keperawatan membuktikan bahwa dokumentasi yang di tulis dengan lengkap menunjukkan kepatuhan perawat dalam melakukan pendokumentasian. <strong>Tujuan </strong>Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kepatuhan perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh. <strong>Metode</strong> </span><span lang="IN">Jenis penelitian </span><span lang="IN">kuantitatif dengan desain <em>cross sectional study</em></span><em><span lang="IN">. </span></em><span lang="IN">Populasi pada penelitian ini adalah </span><span lang="EN-US">semua </span><span lang="IN">perawat pelaksana </span><span lang="EN-US">pada </span><span lang="IN">ruang rawat kelas I, II, dan III sebanyak 223 perawat. </span><span lang="EN-US">Formula </span><em><span lang="EN-US">slovin </span></em>dengan<span lang="IN">menggunakan </span><em><span lang="IN">purposive sampling </span></em><span lang="EN-US">menetapkan </span><span lang="IN">143 </span><span lang="EN-US">perawat pelaksana sebagai sampel penelitian. </span>Pengolahan data menggunakan analisis univariat<span lang="IN">. <strong>Hasil</strong> </span><span lang="SV">Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kepatuhan perawat pelaksana dalam melengkapi pendokumentasian asuhan keperawatan berada pada katagori tidak patuh 97,2%. <strong>Kesimpulan</strong> Diharapkan pihak rumah sakit dapat memfasilitasi perawat dengan diadakannya pelatihan, seminar, supervisi, reward dan meningkatkan sarana prasarana untuk pemenuhan dan peningkatan pelayanan di rumah sakit.</span></div> Novia Ramadhani, Yuswardi Yuswardi, Rachmah Rachmah, Hajjul Kamil, Putri Mayasari Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1434 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Turnover Intention Pada Perawat Pegawai Negeri Sipil Dan Tenaga Kontrak Di Rumah Sakit Umum Daerah Talisayan http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1319 <p>Niat berhenti turnover intention pegawai yang tinggi adalah ukuran yang umum digunakan untuk mengukur permasalahan mendasar suatu organisasi. Kepuasan kerja merupakan satu diantara beberapa penyebab turnover intention dimana pegawai merasa tidak puas dengan berbagai aspek seperti pendapatan, beban pekerjaan, pengawasan dll. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan kepuasan kerja dengan turnover intention perawat Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga kontrak di RSUD Talisayan, dilakukan dengan pendekatan crosssectional. Responden yang dilibatkan adalah seluruh perawat dengan jumlah 39 orang, dilaksanakan bulan November sd Desember 2023. Cara pengambilan data melalui kuisioner yang terdiri dari kepuasan kerja dan turnover intention. Untuk pengolahan data menggunakan uji chi-square SPSS 23 dengan nilai signifikansi kurang 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perawat merasa puas dan keinginan untuk meninggalkan pekerjaannya cukup rendah, diketahui dari variabel kepuasan kerja yang tidak puas 18 perawat (46,15%) puas 21 perawat 53,84% dan untuk variabel turnover intention tinggi ada 16 perawat 41,02% rendah 23 perawat 67,65%. Hasil uji crosstabs menunjukkkan nilai asymp.sig 0.00 atau p kurang 0.05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan turnover intention pada perawat PNS dan tenaga kontrak di RSUD Talisayan. Dalam penelitian ini saran yang dapat disampaikan pada pihak manajemen dalam upaya mencegah peningkatan turnover intention di RSUD Talisayan sebaiknya membuka ruang diskusi dengan pegawai sehingga jika ada keinginan atau harapan juga permasalahan dari pegawai dapat segera tersampaikan dan diupayakan untuk dicarikan solusinya.</p> Siti Mukaromah, Muhadi Muhadi Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1319 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PERUBAHAN SKOR NYERI KEPALA PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABANAN http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1327 <div><strong><span lang="IN">Latar Belakang</span></strong></div> <div><span lang="IN"> Nyeri kepala merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh pasien hipertensi<strong> Tujuan:</strong> untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap perubahan skor nyeri kepala pada pasien lansia hipertensi. <strong>Metode:</strong> penelitian ini menggunakan jenis <em>quasi Experimental design</em> menggunakan pendekatan <em>pretest-posttest kontrol group design</em>, dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling.</em> Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan kuisioner. <strong>Hasil:</strong> Hasil uji statistik menggunakan uji <em>wilcoxom</em> pada skor nyeri kepala lansia hipertensi sebelum dan sesudah terapi akupresur kelompok intervensi didapatkan nilai p 0,000 kurang 0,05 dan terapi farmakologi kelompok kontrol dengan nilai p 0,001 kurang 0,05 yang artinya terdapat pengaruh sebelum dan sesudah diberikan terapi terhadap perubahan skor nyeri kepala. Hasil uji statistik menggunakan uji <em>Mann Whitney</em> pada terapi akupresur kelompok intervensi dan terapi farmakologi kelompok kontrol terhadap perubahan skor nyeri kepala lansia hipertensi menunjukkan hasil p value 0,000 kurang 0,05 artinya terdapat perbadaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. <strong>Kesimpulan:</strong> terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan terapi akupresure kelompok intervensi dan terapi farmakologi (kelompok kontrol serta terdapat perbedaan antara kelompok terhadap perubahan nyeri kepala pada pasien lansia dengan hipertensi. <strong>Saran:</strong> dengan penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya menggali lebih dalam mengenai alat ukur nyeri kepala pada lansia penderita hipertensi seperti menggunakan alat ukur McGill Pain Questionnaire.</span></div> I Nyoman Budi Kerti, Andy Nuriyanto Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1327 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH PENERAPAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI DI RUANG BOUGENVILLE RSUD DR ABDUL RIVAI KABUPATEN BERAU http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1345 <div><strong><span lang="EN-SG">Latar Belakang:</span></strong></div> <div><span lang="EN-SG">Apendiktomi merupakan operasi pengangkatan apendiks yang telah terinfeksi dan harus dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi resiko perforasi lebih lanjut. Mobilisasi dini memperlancar peredaran darah sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.<strong>Tujuan:</strong>Untuk mengetahui pengaruh penerapan mobilisasi dini terhadap proses penyembuhan luka post operasi apendiktomi.<strong>Metode:</strong>Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan desain <em>Quasi Experimen</em>, <em>pendekatan Post Test Only </em>dengan <em>Time Series, </em>Jadi ini adalah penelitianexperiment dengan pengukuran efek perlakuan yang dilakukan secara berulang pada satu kelompok saja secara utuh. Sampel penelitian 11 responden, diambil dengan teknik <em>Purposive Sampling. </em>Kreteria inklusinya pasien sadar penuh, mendapatkan pengobatan farmakologis yang sama, bersediadijadikan sampel penelitian. Observasi penyembuhan luka dengan scala tanda-tanda infeksi. <strong>Hasil:</strong>Nilai rata rata penyembuhan luka pada post test 1H2 2,909, SD 0,70, nilai minimal 2 maksimal 4, pada post test 2 H4 1,545 dan SD 0,69, nilai minimal 1 maksimal 3. Setelah dilakukan mobilisasi dini, penyembuhan luka baik ditandai dengan jumlah skor tanda infeksi dalam batas normal dan penurunan gejala infeksi pada post test 2 H4. Uji<em>Shapiro Wilk </em>didapatkan Whitung post test 1H2 0,822 kurang Wtabel 0,850 dan Whitung post test 2 H4 0,756 kurang Wtabel 0,850. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon didapatkan W hitung 0,000 kurang Wtabel 10 yang berarti Ha diterima Ho ditolak. artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran luka pada H2 dan H4 dengan nilai selisih 1,364. <strong>Kesimpulan:</strong>Ada pengaruh yang signifikan perlakuan mobilisasi diniterhadap proses penyembuhan luka pada pasien post operasi apendiktomi. <strong>Saran:</strong>Mobilisasi dini sangat penting dilakukan pada 2 lebih 48 jam post operasi apendiktomi, agar penyembuhan luka berjalan dengan baik.</span></div> Yusnita Sirait, Nur Komariyah, Awal Darmawan, Sumiati Sumiati Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1345 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH TERAPI DOA KRISTIANI TERHADAP SKOR KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1320 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang: </strong>Operasi adalah tindakan dengan resiko komplikasi dan cidera yang dapat menimbulkan kematian, menjadi ketakutan yang menyebabkan kecemasan. Terapi doa dilakukan untuk mengelola kecemasan untuk mengurangi resiko gagal dilakukan operasi karena efek dari kecemasan pasien. <strong>Tujuan: </strong>menganalisis pengaruh terapi doa kristiani terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSUD Malinau. <strong>Metodologi</strong>: studi Quasi Eksperimen pada 31 pasien pre operasi non cancer yang beragama Kristen Protestan dengan kesadaran penuh, yang berada di rawat inap satu hari hingga satu jam menjelang operasi. Teknik pengambilan <em>concecutve sampling</em>, dengan pemberian terapi doa selama 15 menit sebelum operasi.Kusioner yang digunakan adalah <em>Amsterdam Preoperative Anxiety And Information Scale</em> (<em>APAIS).</em><strong>Hasil: </strong>Pasien yang terlibat dalam penelitian ini sebagian besar responden adalah lansia akhir dengan usia 56 -65 tahun dengan persentase 29,0%.Pasien Laki-laki berjumlah 67,7% dan pendidikan terbanyak SMA 38.7 %, dengan status menikah 71,0%, pekerjaan yang paling banyak adalah petani yaitu 29% dan jenis operasi yang terbanyak adalah digestif 45,2%. Nilai kecemasan sebelum pemberian intervensi terapi doa adalah 12,94 % dan setelah intervensi terapi 9,87%.Analisis T-Test didapatkan <em>p value</em> 0,000.<strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat perbedaan signifikan secara statistik kecemasan sebelum dan sesudah terapi doa.Terapi doa dapat membantu pasien dalam mengelola kecemasan sebelum pre operasi. <strong>Saran: </strong>Terapi doa dapat dilanjutkan dalam standar prosedur sebelum operasi bagi pasien yang beragama Kristen Protestan</p> Kiki Hardiansyah Safitri, Yethi Octovin Pabontong Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1320 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BERAU http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1464 <p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang: </strong>Skizofrenia merupakan gangguan jiwa psikotik yang dapat menimbulkan resiko ke kambuhan sepanjang kehidupan pasien. Salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan tersebut adalah kurangnya peran serta keluarga dalam perawatan pasien. <strong>Tujuan : </strong>menganalisa hubungan antara sikap dan dukungan keluarga terhadap tingkat kekambuhan pasien jiwa dengan diagnosa skizofrenia. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian <em>deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling melibatkan 50 responden </em>yang di kumpulkan dengan teknik <em>Purposive sampling</em>. data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan uji <em>fisher exact </em>dan<em> chi square.</em> <strong>Hasil: </strong>Analisa data menunjukkan responden memiliki sikap baik sebesar 32 responden 64%, dan dukungan Keluarga Baik sebesar 29 responden (58%), dan kambuh berulang sebesar 24 responden 48%. hasil uji <em>fisher exac</em>t Untuk variabel sikap dengan kekambuhan Menunjukkan Nilai <em>p Value </em>0.042 <em>Sedangkan</em> uji <em>Chi-Square </em>dukungan keluarga dengan kekambuhan nilai <em>p value </em>0,011 kurang α 0.05. <strong>Kesimpulan: </strong>Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan dukungan keluarga terhadap tingkat kekambuhan pasien jiwa dengan diagnosa skizofrenia di Puskesmas Wilayah Perkotaan Kabupaten Berau. Jadi keluarga harus meningkatkan kesadaran dan pemahaman keluarga dalam menyikapi dan mendukung pasien jiwa dengan diagnosa skizofrenia dengan cara mendukung secara emosional, informasi, instrumental serta penilaian.</p> Annisa Ain, Nina Yunita Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan Wiyata http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1464 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000