Fenomena Tradisi “Badapu” dengan Status Gizi pada Ibu Nifas Di Aceh Barat

Penulis

  • Zakiyuddin Zakiyuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar
  • Fitrah Reynaldi

DOI:

https://doi.org/10.35728/jmkik.v5i2.583

Kata Kunci:

Badapu; Nifas; Ibu; Gizi

Abstrak

Praktek budaya berpengaruh secara negatif terhadap perilaku kesehatan masyarakat, sehingga lebih besar untuk mengalami infeksi. Masyarakat Aceh terdapat satu tradisi yang diterapkan pada ibu pasca melahirkan disebut Madeung yaitu tradisi yang dilaksanakan wanita setelah melahirkan selama 44 hari dengan berbagai macam ketentuan yang berlaku. Tujuan penelitian untuk mengetahui status gizi ibu nifas berdasarkan fenomena yang melakukan tradisi “badapu†sebagai upaya perbaikan gizi pada ibu nifas di Aceh Barat. Jenis penelitian adalah survey eksplanatory atau penjelasan yang ditujukan untuk mempelajari pola konsumsi makanan tradisi “badapu†di Aceh Barat (kuantitatif) serta persepsi masyarakat terhadap makanan tradisi badapu (kualitatif). Rancangan yang direncanakan adalah one group before and after intervention design, atau one group pre and post test design. Hasil yang didapat memberikan gambaran pola konsumsi makanan pada ibu nifas yang melaksanakan tradisi badapu sedikit bervariasi dan hampir sama setiap hari dengan menu utama nasi, telur dan ikan goreng. Seluruh ibu nifas (100%) mengonsumsi nasi sebagai bahan makanan sumber karbohidrat penyumbang energi terbesar.  Sedikitnya ibu nifas yang mengonsumsi makanan selingan karena ada larangan untuk bisa mengonsumsi makanan tersebut. Adanya pantangan pada ibu nifas yang melaksanakan tradisi badapu untuk mengonsumsi beberapa jenis bahan makanan yang mengandung air, yang umumnya terdapat pada sayuran dan buah- buahan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-11-03