Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt
<p><strong>Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo </strong>adalah sebuah jurnal peer-review yang didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang ilmu teknologi laboratorium medik seperti <strong>Kimia Klinik, Imunologi, Bakteriologi, Parasitologi, Toksikologi Klinik, Hematologi, Sitohistoteknologi</strong>, dan <strong>Biologi Molekuler</strong>. Semua publikasi di jurnal ini bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan apapun</p>Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarindaen-USJurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo2809-9036Protein Berbasis SDS-PAGE Pada Ulat Sagu
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1673
<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Meskipun larva sagu mudah dicerna, larva sagu memiliki kelemahan karena mudah membusuk, sehingga berpotensi sebagai sumber protein hewani. Larva sagu dapat dikeringkan dan diberi garam untuk mencegah kerusakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil protein SDS-PAGE larva sagu yang dikeringkan dengan dan tanpa garam. Larva sagu yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan tiga cara berbeda: 1) dipanggang dalam oven dengan garam, 2) tanpa garam, dan 3) diasinkan tanpa pengeringan pada suhu 50 °C selama satu jam dalam oven. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat enam pita mayor dan dua puluh pita minor pada kelompok kontrol yang berjumlah 26 pita. Pada sampel yang dikeringkan pada suhu 50 °C menggunakan oven selama 1 jam tanpa penggaraman terdapat 21 pita dan terdapat 4 pita mayor dan 17 pita minor. Pada sampel yang diberi garam konsentrasi 10% (b/b) selama 1 jam terdapat 24 pita dan terdapat 5 pita mayor dan 19 pita minor. Sedangkan sampel yang dikeringkan dan digarami dengan konsentrasi 10% (b/b) pada suhu 50°C menggunakan oven selama 1 jam terdapat 19 pita dan terdapat 3 pita mayor dan 16 pita minor. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengawetan larva sagu dengan penggaraman 10% (b/b) lebih baik dibandingkan dengan pemanasan dengan oven selama 1 jam pada suhu 50°C. Pada pengawetan dengan penggaraman, jumlah pita protein larva sagu berdasarkan profil proteinnya mengalami penurunan lebih sedikit dibandingkan dengan pengawetan dengan pemanasan</span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> .</span></span></p>Muhammad Rafli PangestuNailatul Izah
Copyright (c) 2025 Muhammad Rafli Pangestu, Nailatul Izah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-30511610.35728/jutelmo.v5i1.1673Identifikasi Jamur Candida albicans Pada Urine Ibu Hamil Di Puskesmas III Denpasar Utara
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1735
<p>Kandidiasis adalah penyakit jamur akut atau subakut yang disebabkan oleh <em>Candida albicans </em>yang dapat menginfeksi mulut, vagina, kulit, kuku, bronkus, dan paru-paru. Kandidiasis pada ibu hamil menimbulkan risiko pada janin selama kehamilan yang menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, ketuban pecah dini, kelahiran prematur, stomatitis pada bayi. Tanda-tanda dari <em>kandidiasis vulvovaginal </em>adalah adanya cairan putih kekuningan berbentuk gumpalan (<em>cottage cheese-like</em>), dengan adanya sensasi rasa terbakar, nyeri dan gatal disertai kemerahan pada vulva dan vagina. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jamur <em>Candida albicans </em>pada urin ibu hamil di Puskesmas III Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian secara deskriptif untuk mengidentifikasi jamur <em>Candida albicans </em>pada ibu hamil di Puskesmas III Denpasar Utara<em>. </em>Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Purposive sampling</em>. Sampel yang digunakan sebanyak 30 urin ibu hamil di Puskesmas III Denpasar Utara. Metode pemeriksaan menggunakan kultur pada media SDA (<em>Sabouraud Dextrose Agar</em>), pewarnaan Gram, dan uji <em>germ tube</em>. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 sampel urine ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan terdapat 1 sampel (3,3%) positif terdeteksi <em>Candida albicans </em>dan 29 sampel (96,7%) negatif. Karakteristik koloni <em>Candida albicans </em>yaitu pada media SDA terlihat halus licin, sedikit timbul di permukaan, berwarna putih kekuningan dan beraroma seperti ragi. Hasil pewarnaan Gram ditemukan <em>blastospora </em>yang berbentuk oval, serta berwarna ungu secara mikroskopis dan hasil pada uji <em>germ tube </em>ditemukan hasil jamur membentuk kecambah dan berbentuk raket. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan ibu hamil untuk selalu menjaga kebersihan diri khususnya di daerah kewanitaan, mengurangi penggunaan pembalut pantyliner, dan mengurangi penggunaan antiseptik yang dapat meningkatkan kelembaban di daerah genital.</p>Luh Putu Devani Maeyta PutriSri IdayaniNi Wayan Desi Bintari
Copyright (c) 2025 Luh Putu Devani Maeyta Putri, Sri Idayani, Ni Wayan Desi Bintari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-305171310.35728/jutelmo.v5i1.1735Kendali Mutu Teknik Pembuatan Sediaan Jaringan Biopsi Berdasarkan Metode Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1817
<p>Pemeriksaan histopatologi merupakan pemeriksaan rutin untuk setiap jaringan yang dicurigai abnormal dikirim ke laboratorium patologi anatomi untuk dilakukan pembuatan sediaan jaringan yang berkualitas untuk memperoleh hasil meyakinkan dan akurat dalam membantu menegakkan diagnosis dokter mengenai penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kualitas dari mutu pemeriksaan histopatologi dan analisis teoritis teknik yang baik dalam pembuatan sediaan jaringan biopsi pada tahap pra-analitik, analitik, dan pasca analitik. Metode dalam pembuatan sediaan jaringan biopsi menggunakan metode pewarmaan Hematoksilin dan Eosin. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 36 sampel jaringan biopsi selama periode penelitian dilakukan proses pembuatan sediaan dengan benar sehingga diperoleh hasil sesuai ke dalam teknik yang baik dengan jumlah 36 hasil sediaan dibaca baik dan jelas oleh dokter secara mikroskopis. Kesimpulan dalam pemeriksaan histopatologi berupa pembuatan sediaan jaringan biopsi mulai dari tahap pra-analitik, analitik, dan pasca analitik telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan proses pengulangan pembuatan sediaan jaringan.</p>Rinda Aulia UtamiRifky Saldi A. WahidMaulidya Juniarty Ridwan
Copyright (c) 2025 Rinda Aulia Utami, Rifky Saldi A. Wahid, Maulidya Juniarty Ridwan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051142410.35728/jutelmo.v5i1.1817Meningkatkan Apresiasi Terhadap Profesi ATLM: Pelajaran Dari Masa Pandemi COVID-19
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1836
<p>Artikel ini membahas pentingnya peran Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) dalam sistem kesehatan, khususnya selama masa pandemi COVID-19, serta tantangan yang dihadapi terkait kurangnya apresiasi dari masyarakat. Ruang lingkup pembahasan meliputi definisi dan peran ATLM, persepsi publik, kebijakan penghargaan, serta strategi peningkatan apresiasi profesi ini. Metode yang digunakan adalah telaah pustaka dari literatur terkini yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun ATLM memiliki kontribusi vital dalam diagnosis dan pemantauan penyakit, pengakuan terhadap profesi ini masih terbatas. Artikel ini menyimpulkan bahwa peningkatan apresiasi terhadap ATLM harus dilakukan melalui edukasi publik, kampanye media, serta penguatan kebijakan penghargaan agar motivasi dan kualitas pelayanan kesehatan dapat terjaga secara optimal.</p> <p> </p> <p> </p>Nazwa Azka Hawa SyaifulShalfa Dwi AurayaTria Novita Mayasari
Copyright (c) 2025 Nazwa Azka Hawa Syaiful, Shalfa Dwi Auraya, Tria Novita Mayasari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051253110.35728/jutelmo.v5i1.1836The Effectiveness Test Of Moringa Leaf Extract (Moringa oleifera) As Antifungal Against Candida albicans Growth (Literature Review)
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1859
<p><em>Moringa leaf extract (Moringa Oleifera) contains essential oils, and the main compounds that can be used as antifungals include flavonoids, alkaloids, phenols, proteins, sapanoids, tannins and terpenoids. In this literature review, the fungus used is Candida albicans with the type of extraction solvent, such as ethanol with various concentrations. Purpose: To determine the effectiveness of Moringa leaf extract in ethanol solvents with various concentrations in inhibiting the growth of Candida albicans. Method: Search literature reviews with research topics to answer existing issues or problem. The year of publication was between 2010 and 2021. The search started from January 14, 2021, to March 17, 2021, through an electronic search based on the Garuda Portal, Google Scholar, Google Search, and PubMed. Result and Discussion: 7 journals or articles obtained. Two journals showed an inhibition zone that occurred from Moringa leaf extract on Candida albicans growth with 90% ethanol solvent producing an inhibition zone of 3.0 mm and 95% ethanol solvent producing the highest inhibition zone of 14 mm, wich showed the effectiviness of Moringa leaf extract (Moringa Oleifera) on the growth of Candida albicans. In comparison, the other five journals did not show any inhibition zones formed, which showed no effect of Moringa Oleifera leaves on the growth of Candida albicans. Conclusion: Moringa leaf extract with 90-95% ethanol solvent show inhibition against Candida albicans</em></p>Siti RaudahKhoirul AnamMuhammad Iqbal
Copyright (c) 2025 Siti Raudah, Khoirul Anam, Muhammad Iqbal
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051323910.35728/jutelmo.v5i1.1859Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Pada Pemeriksaan Kimia Klinik di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Samarinda
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1865
<p>Penelitian mengenai waktu tunggu laboratorium kesehatan sangat penting untuk beberapa alasan krusial yaitu identifikasi kinerja yg terhambat, perencanaan kapasitas laboratorium dan peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata waktu tunggu pemeriksaan kimia klinik dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan laboratorium. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik yang bersifat kuantitatif menggunakan pendekatan <em>cross-sectional. </em>Dari hasil observasi terhadap 80 responden pengguna jasa laboratorium diperoleh waktu tunggu pada tahap pra analitik 4.76 menit, tahap analitik 41.29 menit, dan tahap pasca analitik 6.49 menit. Didapatkan rata-rata total waktu tunggu pelayanan untuk pemeriksaan kimia klinik adalah 52.54 menit. Hasil skoring kuisioner kepuasan pasien terhadap waktu tunggu berdasarkan kriteria penilaian didapatkan nilai BAIK sejumlah 77 orang (96.25%), nilai CUKUP sejumlah 3 orang (3.75%), dan nilai KURANG 0.0%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa total waktu tunggu laoratorium masih memenuhi standar waktu tunggu yang ditetapkan oleh UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Samarinda yakni sebesar 120 menit dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 129/MENKES/SK/II/2008 yakni ≤ 140 menit. Kepuasan pasien terhadap waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah sebagian besar pasien merasa puas dan memberikan penilaian baik.</p>Kamil KamilLa Ode MarsudiMaya Tamara MawardaniWelin Kalinda
Copyright (c) 2025 Kamil Kamil, La Ode Marsudi, Maya Tamara Mawardani, Welin Kalinda
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051404610.35728/jutelmo.v5i1.1865Gambaran Jumlah dan Jenis Leukosit pada pasien Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1866
<div><em><span lang="EN-US">Leukocyte examination is divided into two types, namely the examination of the number and type of leukocytes in the blood. The leucocyte count measures the absolute number of leucocytes in a unit volume of blood. Meanwhile, the leucocyte type count records the proportion (%) of each leucocyte type such as neutrophils, eosinophils, basophils, monocytes and lymphocytes from the total leucocytes. Information from this examination is very useful for detecting and describing the development of disease in the body, especially in cases of infection. This study aims to determine the results of leukocyte examination, internal quality assurance, Good Laboratory Practice (GLP) Implementation and Occupational Health and Safety (K3) Implementation at Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Regional General Hospital (RSUD AWS Samarinda). This research was conducted from 15 January to 23 February 2024. The results of this study obtained 970 samples, most of which were in the normal range, although there were also low (113 samples) and high (134 samples). Absolute neutrophil results with normal levels of 79.1%, high 17.8%, and low (3.1%). The absolute lymphocyte result was 79.1% normal, 3.9% high, and 17.0% low. Absolute monocyte results with normal levels: 93.3%, high: 5.2%, and low 1.5% and absolute eosinophil results with normal levels: 95.1% and high: 4,9%. Absolute basophil results were 99.1% normal and 0.9% high. The conclusion of this observation was that 134 patients (13.8%) had leucocytosis and 112 patients (11.5%) had leucopenia. In the observation of strengthening the internal quality of leucocyte examination with the Mindray CAL 8000 tool has been carried out according to procedures. GLP and K3 have been carried out in accordance with the Standard Operational Procedure (SOP) in the Hematology Laboratory of AWS Samarinda Hospital.</span></em></div>Muhammad Fahmi AminuddinAmelia SodaMaya Tamara Mawardani
Copyright (c) 2025 Muhammad Fahmi Aminuddin, Amelia Soda
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051475210.35728/jutelmo.v5i1.1866Pemeriksaan Anti-HIV Menggunakan Metode Imunokromatografi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1870
<p><em>Human Immunodeficiency Virus </em>(HIV) adalah virus RNA yang menyerang sistem imun melalui replikasi di limfosit CD4, menyebabkan AIDS. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional, sehingga deteksi laboratorium yang akurat sangat penting untuk diagnosis, terapi, dan pengendalian infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan Anti-HIV menggunakan metode Imunokromatografi di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, mengetahui penerapan pemantapan mutu internal pada pemeriksaan Anti-HIV, mengetahui penerapan Good Laboratory Practice (GLP), dan mengetahui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada tanggal 3 Januari sampai dengan 10 Febuari 2023. Hasil penelitian dari 50 sampel yang dilakukan pemeriksaan Anti-HIV, didapatkan 10 sampel (20%) reaktif yang terdiri dari 4 responden laki laki dan 6 responden perempuan, berada direntang umur 20-40 tahun. Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pemantapan mutu internal pemeriksaan Anti-HIV, <em>Good Laboratory Prictice (</em>GLP) terdiri dari Sumber Daya Manusia, Ruangan, Peralatan, Reagen, Spesimen dan Metode, dan K3 terdiri dari APD, Pengolahan Limbah, APAR dan <em>Spill Kit </em>telah diselenggarakan secara baik sesuai SOP. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 20% responden positif HIV, Penerapan pemantapan mutu internal, <em>Good Laboratory Prictice </em>(GLP), dan K3 laboratorium telah di laksanakan dengan baik sesuai SOP di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.</p>Zaenal Adi SusantoLa Ode MarsudiEdison HarianjaDidi IrwadiNur Maulida
Copyright (c) 2025 Zaenal Adi Susanto, La Ode Marsudi, Edison Harianja, Didi Irwadi, Nur Maulida
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051536110.35728/jutelmo.v5i1.1870Korelasi Kadar Trombosit dengan parameter NS1Ag Pada Pasien Demam Berdarah: Studi Literatur Review
http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1871
<p><em>Dengue Fever (DHF) is a disease caused by infection with the Dengue virus, from the family Flaviridae and genus Flavivirus. Dengue virus consists of 4 serotypes. The virus is transmitted to humans through the bite of infected mosquitoes, especially Aedes Aegypti mosquitoes. In detecting dengue virus infection, laboratory examinations can be carried out such as platelet count, NS1Ag and dengue IgG IgM. The method used is a literature study by finding references from relevant journals. The results showed that there was a significant correlation between platelet levels and NS1Ag parameters in dengue hemorrhagic fever patients. And there is no relationship between clinical symptoms and NS1Ag parameters in dengue hemorrhagic fever patients. fever patients.</em></p>Ayundah Novie LianyGaluh Ajeng LidyaningrumVeronika OktaruliawanEduwardo Roy SaputraRhenald Aditya NugrohoEko Bambang WahyudiNabila Hani SetyaputriWafiq Zahro PutriRifka Wahyu AnggraeniRafaiz Filaili AlhafizChylen Setiyo Rini
Copyright (c) 2025 Ayundah Novie Liany, Galuh Ajeng Lidyaningrum, Veronika Oktaruliawan, Eduwardo Roy Saputra, Rhenald Aditya Nugroho, Eko Bambang Wahyudi, Nabila Hani Setyaputri, Wafiq Zahro Putri, Rifka Wahyu Anggraeni, Rafaiz Filaili Alhafiz, Chylen Setiyo Rini
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-05-302025-05-3051626810.35728/jutelmo.v5i1.1871