Jurnal Physio Research Center https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada Samarinda en-US Jurnal Physio Research Center 2808-8964 PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN NYERI DAN FUNCTIONAL ACTIVITY DAILY LIVING PADA PASIEN HERNIA NUCLEUS PULPOSUS LUMBALIS DI RS. HAJI DARJAD SAMARINDA https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1143 <p><strong>Pendahuluan :</strong> <em>HNP</em> adalah suatu keadaan dimana terjadinya penonjolan diskus <em>intervertebralis </em>yang menimbulkan penekanan pada <em>medula spinalis</em> yang dapat menimbulkan gejala nyeri dan mengganggu aktivitas. <strong>Tujuan :</strong> penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh <em>core stability exercise</em> terhadap perubahan nyeri dan <em>functional ADL </em>&nbsp;pada pasien <em>Hernia Nucleus Pulposus Lumbal</em>. <strong>Metode</strong> : Penelitian ini merupakan penelitian metode <em>Pre Eksperimental</em> dengan pendekatan <em>pre</em> dan <em>post test</em> <em>one group design</em>. Sebanyak 16 pasien&nbsp; HNP lumbal dengan gangguan nyeri dan gangguan ADL lumbal di poli Fisioterapi Rumah Sakit Haji Darjad Samarinda. Subjek penelitian diberikan program <em>core stability exercise</em>&nbsp; dengan frekuensi&nbsp; 2 kali dalam seminggu selama 2 bulan. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi nyeri adalah VAS dan ADL&nbsp; dengan <em>oswetry disability index. </em><strong>Hasil</strong> : Hasil Penelitian Ini didapatkan hasil <em>Core stability Exercise</em> dapat menurunkan nyeri secara bermakna dengan nilai p &lt; 0,05 dari 6,63 menjadi 4,25 (skala 0-10). <em>Core stability Exercise</em> juga dapat meningkatkan <em>functional </em>ADL secara bermakna dengan nilai p &lt; 0,05 dari 46,25 menjadi 30,25 (skala 0-100). Artinya pemberian <em>Core stability Exercise</em> berpengaruh terhadap terhadap perubahan nyeri dan <em>ADL </em>&nbsp;pada pasien <em>Hernia Nucleus Pulposus Lumbal</em>. <strong>Kesimpulan</strong> : Core Stability Exercise berpengaruh terhadap perubahan nyeri dan fungsional&nbsp; ADL pada pasien Hernia Nucleus Pulposus Lumbal di RS.Haji Darjad</p> sulfandi sulfandi ambo aco wahyuni dwi cahya Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 7 12 PENGARUH KOMBINASI PROPRIOCEPTIVE EXERCISE DAN CLOSED KINETIC CHAIN EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS LUTUT DI RSUD HARAPAN INSAN SENDAWAR https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1140 <p><strong>Pendahuluan</strong>: Pasien osteoartritis lutut menderita kombinasi nyeri sendi, kekakuan, ketidakstabilan, pembengkakan, dan kelemahan otot.. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah penelitian <em>pre eksprimental</em>, dengan desain <em>one group pretest and posttest</em>. Sebanyak 20 subjek penelitian, berusia 39-76 tahun, mengalami <em>Osteoarthritis</em> lutut. Subjek penelitian diberikan program latihan kombinasi <em>proprioceptive exercise dan closed kinetic chain exercise</em> dengan durasi latihan frekuensi 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu. Intensitas 3 set 10 kali, dengan durasi 10 hitungan, selama 34 menit. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi aktivitas fungsioanl dengan <em>WOMAC</em>. <strong>Hasil</strong>: Hasil Penelitian Ini didapatkan nilai <em>pretest </em>aktivitas fungsional sebesar 41.60±3.77 dan <em>post test</em> sebesar 37.76±3.54. Ini menunjukkan penurunan secara signifikan, dari hasil uji paired sample t test diperoleh nilai p = 0,001&lt;0,05. Artinya pemberian kombinasi <em>proprioceptive exercise dan closed kinetic chain exercise</em> memiliki pengaruh yang bermakna terhadap perubahan aktivitas fungsional pada pasien osteoarthritis lutut. <strong>Kesimpulan</strong>: Program kombinasi <em>proprioceptive exercise dan closed kinetic chain exercise</em> efektif meningkatkan aktivitas fungsional pada pasien <em>osteoarthritis</em> lutut.</p> DESY ANNISA PERDANA ashari ashari sulfandi sulfandi Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 13 18 PENGARUH KOMBINASI TEKNIK STRAIN COUNTERSTRAIN DAN ULTRASOUND TERHADAP FUNGSIONAL LEHER MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1144 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Latar Belakang : </strong><em>Myofascial Pain Syndrome</em> (MPS) merupakan gangguan nyeri regional yang mempengaruhi setiap kelompok usia dan ditandai dengan adanya<em> trigger point</em> (TRP) di dalam otot atau<em> fasia</em> yang <em>hipersensitif</em> sehingga mempengaruhi&nbsp; <em>fascia</em> otot <em>upper trapezius</em>. Penggunaan otot dalam posisi statis yang lama, kompresi pada otot dan mekanisme kerja leher dan bahu yang buruk dapat mengakibatkan <em>spasme</em>, pemendekan otot, serta gangguan sirkulasi darah yang menyebabkan timbulnya <em>trigger point</em> pada otot sehingga menimbulkan MTPs. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kombinasi teknik <em>strain counterstrain</em> dan <em>ultrasound</em> lebih efektif menurunkan nyeri sehingga mengembalikan funsional leher pada MPS&nbsp; otot <em>upper trapezius</em> . Penelitian ini bersifat <em>pre eksperimental</em> dengan rancangan&nbsp; <em>randomized pre test and post test</em> dengan sampel sebanyak 20 orang. Data berupa skala NDI diambil sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan diberikan selama 4 minggu selama 8 kali perlakuan fisioterapi di Klinik suryanata samarinda. Hasil analisis data dengan mengunakan uji <em>wilcoxon </em>menunjukkan bahwa nilai NDI dimana p=0,000 (p&lt;0,05). Hal ini menunjukkan bahwa bahwa H1 ditolak dan Ha diterima artinyas&nbsp; ada pengaruh terhadap perlakuan kombinasi teknik <em>strain counterstrain</em> dan <em>ultrasound</em> terhadap fungsional leher <em>myofascial pain syndrome</em> <em>otot upper trapezius</em></p> DESY ANNISA PERDANA firman firman wahyuni dwi cahya Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 19 25 Pengaruh Latihan Fisik terhadap Perubahan Tingkat Fleksibilitas Tubuh pada Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1139 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pada setiap aktivitas tubuh atau bergerak maka tubuh akan selalu mebutuhkan fleksibilitas. Fleksibilitas dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi kesehatan fisik. Fleksibilitas yang baik dapat membantu dalam pencegahan cedera, membantu meminimalkan nyeri otot, dan meningkatkan efisiensi di segala aktivitas fisik. Latihan fisik yang dilakukan seharusnya bisa memperbaiki fleksibilitas tubuh. <strong>T</strong><strong>ujuan:</strong> Mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap perubahan tingkat fleksibilitas tubuh pada taruna politeknik ilmu pelayaran makassar. <strong>Metode Penelitian:</strong> penelitian observasional dengan metode analitik komperatif. Subjek penelitian adalah taruna politeknik ilmu pelayaran makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling</em> berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sampel. Sampel kumudian di analisis dengan menggunakan program pengolahan data komputer. <strong>Hasil:</strong> pada 83 responden taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar terdapat perubahan antara tingkat fleksibilitas 1 dan fleksibilitas 2. Terdapat pengaruh latihan fisik terhadap tingkat fleksibilitas pada taruna Politeknik Ilmu Peleyaran Makassar menggunakan uji <em>Wilcoxon</em>, didapatkan nilai p adalah 0,000 dengan demikian p &lt; 0,05&nbsp; (0,000 &lt; 0,05).</p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pada setiap aktivitas tubuh atau bergerak maka tubuh akan selalu mebutuhkan fleksibilitas. Fleksibilitas dianggap sebagai faktor penting yang mempengaruhi kesehatan fisik. Fleksibilitas yang baik dapat membantu dalam pencegahan cedera, membantu meminimalkan nyeri otot, dan meningkatkan efisiensi di segala aktivitas fisik. Latihan fisik yang dilakukan seharusnya bisa memperbaiki fleksibilitas tubuh. <strong>T</strong><strong>ujuan:</strong> Mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap perubahan tingkat fleksibilitas tubuh pada taruna politeknik ilmu pelayaran makassar. <strong>Metode Penelitian:</strong> penelitian observasional dengan metode analitik komperatif. Subjek penelitian adalah taruna politeknik ilmu pelayaran makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling</em> berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sampel. Sampel kumudian di analisis dengan menggunakan program pengolahan data komputer. <strong>Hasil:</strong> pada 83 responden taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar terdapat perubahan antara tingkat fleksibilitas 1 dan fleksibilitas 2. Terdapat pengaruh latihan fisik terhadap tingkat fleksibilitas pada taruna Politeknik Ilmu Peleyaran Makassar menggunakan uji <em>Wilcoxon</em>, didapatkan nilai p adalah 0,000 dengan demikian p &lt; 0,05&nbsp; (0,000 &lt; 0,05).</p> DESY ANNISA PERDANA Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 26 32 PENGARUH MOTOR RELEARNING PROGRAM TERHADAP TINGKAT KESEIMBANGAN DUDUK PADA PASIEN PASCA STROKE DI PRAKTEK FISIOTERAPI MANDIRI RNJ SEMPAJA SAMARINDA https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1145 <p>Pendahuluan Stroke&nbsp; merupakan&nbsp; penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau perdarahan (stroke hemoragik) yang mana sekitar 85,5% menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalahn untuk mengetahui pengaruh Motor Relearning Programme terhadap tingkat keseimbangan duduk pada pasien pasca&nbsp; stroke. Metode Penelitian ini adalah penelitian&nbsp; <em>pre ekperimental</em> dengan design <em>“one group pretest-posttest design</em>”. Sebanyak 15 sampel penelitian berusia 35-65 tahun mengalami stroke dengan gangguan keseimbangan duduk. Responden diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan <em>Motor Relearning program</em> (MRP) dengan frekuensi&nbsp; latihan 6 kali/permimggu dengan durasi 45 menit setiap latihan. Alat ukur yang digunakan adalah Trunk Imparirmen Scale (TIS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan (P&lt;0,05) pada kesimbangan duduk pasien pasca stroke. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ada pengaruh pendekatan <em>Motor Relearning Program</em> (MRP) terhadap tingkat keseimbangan duduk pasien pasca stroke</p> kasim nurhas jaiddin DESY ANNISA PERDANA maryam maryam Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 33 38 PENGARUH MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PERUBAHAN FUNGSIONAL LEHER PADA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS DI RS. RESTU IBU BALIKPAPAN https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1146 <p><strong>Latar Belakang</strong>: <em>Myofascial Pain Syndrome</em> merupakan salah satu gangguan <em>musculoskeletal</em> yang ditandai dengan adanya <em>trigger point</em> di area yang sensitif di dalam <em>taut band</em> otot, jika diberikan tekanan pada area tersebut akan menimbulkan nyeri yang spesifik. <em>Myofascial Pain Syndrome</em> dapat menimbulkan gangguan berupa ketidaknyamanan atau nyeri saat bergerak terutama pada gerakan lateral <em>fleksi cervical </em>dan <em>depresi </em>bahu. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian <em>Muscle Energy Technique</em> terhadap perubahan leher pada <em>Myofascial Pain Syndrome</em> otot <em>upper trapezius</em>. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah penelitian <em>kuantitatif</em> katagori <em>pre-experimental designs</em> dengan pendekatan <em>pretest-posttest one group design</em> dengan 20 responden menjadi sampel menggunakan alat ukur <em>quisioner </em><em>Neck Disability Index </em>(<em>NDI</em>) dan intervensi fisioterapi berupa <em>Muscle Energy Technique</em> selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. <strong>Hasil</strong>: Penelitian diuji menggunakan Uji <em>Paired sample t-test p</em>=0,000 (<em>p</em>&lt;0,05) yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pada perubahan <em>Muscle Energy Technique</em> pretest dengan posttest yang artinya ada pengaruh pemberian <em>Muscle Energy Technique</em> terhadap perubahan fungsional leher pada <em>Myofascial Pain Syndrome</em> otot <em>Upper Trapezius</em>. <strong>Kesimpulan</strong>: <em>Muscle Energy Technique</em> dapat bermanfaat untuk memanipulasi jaringan lunak dengan gerakan kontrol dan dapat memberikan perubahan fungsional leher pada kondisi <em>Myofascial Pain Syndrome</em> otot <em>upper trapezius.</em></p> sulfandi sulfandi kasim nurhas jaiddin wahyuni dwi cahya Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 38 43 PENGARUH MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE TERHADAP TINGKAT NYERI PADA TENDINITIS SUPRASPINATUS OTOT ROTATOR CUFF PEKERJA ANGKUT BARANG DI PELABUHAN SEMAYANG BALIKPAPAN https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1141 <p><strong>Pendahuluan : </strong><em>Myofascial release technique</em> (MRT) yang merupakan prosedur yang mengkombinasikan tekanan manual terhadap bagian otot yang spesifik dan penggunaan stretching secara simultan. Aplikasi MRT ini berupa kontrol dan fokus pada tekanan, berperan untuk meregangkan atau memajangkan struktur miofasia dan otot. <strong>Tujuan : </strong>tujuan penelitian ini guna mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian MRT terhadap penurunan nyeri pada <em>tendinitis</em> <em>rotator cuff</em> pekerja angkut barang di Pelabuhan Semayang Balikpapan. <strong>Metoda</strong> : Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan rancangan <em>one group design </em>yang dilakukan secara <em>purposive sampling</em>.Jumlah responden 23 orang ,usia 20-60 tahun,jenis kelamin laki-laki.Penelitian selama 6 minggu dengan frekwensi&nbsp; pemberian MRT 3x seminggu,durasi 15 menit setiap pemberian terapi. <strong>Hasil</strong> : hasil yang diperoleh ada pengaruh penurunan tingkat nyeri&nbsp; sebelum (nyeri sedang 14 responden 60.9%&nbsp; menjadi nyeri ringan 3 responden 13.9% dan&nbsp; nyeri berat 4 responden 17.4% menjadi 0 setelah&nbsp; pemberian MRT. <strong>Kesimpulan</strong> : Pendekatan MRT efektif mengurangi nyeri pada kasus <em>Tendinitis Supraspinatus.</em></p> DESY ANNISA PERDANA arbayah arbayah neti eka jayanti Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 44 50 PENGARUH PENERAPAN METODE SENSORY INTEGRATION DALAM PERUBAHAN TINGKAT KESEIMBANGAN PADA ANAK AUTISME DI PRAKTEK MANDIRI SEPINGGAN BALIKPAPAN https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1147 <p><strong>Pendahuluan : </strong>Gangguan keseimbangan&nbsp; tubuh sering dialami pada anak&nbsp; dengan ASD (<em>Autism Spectrum Disorder)</em> yang dapat telihat dari sikap berdiri&nbsp; dan&nbsp; pola berjalan&nbsp; yang goyah. Autisme merupakan gangguan perkembangan neurologis yang sangat kompleks. WHO memprediksi 1 dari 160 anak di dunia menderita ASD. <strong>Tujuan</strong> : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode <em>Sensory Integration</em> dalam perubahan&nbsp; tingkat keseimbangan pada anak Autisme. <strong>&nbsp;Metode</strong> : Penelitian ini&nbsp; adalah pre-eksperimental dengan desain <em>one group pre </em>dan<em> post test. </em>Sebanyak 16 orang sampel autisme level 1 dengan gangguan keseimbangan dan berusia 5-8 tahun. Sampel penelitian diberikan program <em>Sensory Integration </em>dengan durasi 45 menit/ hari, 2 kali seminggu sebanyak 12 pertemuan. Alat ukur yang digunakan untuk menilai keseimbangan adalah PBS (<em>Pediatric Balance Scale</em>). <strong>Hasil</strong><strong>:</strong> &nbsp;Hasil uji hipotesis&nbsp; menunjukkan nilai p=0,000 (p&lt;0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai keseimbangan <em>pre-test</em> dan <em>post-test </em>sehingga dinyatakan terdapat perubahan tingkat keseimbangan yang signifikan. <strong>Kesimpulan: </strong>Program metode <em>Sensory Integration&nbsp; </em>efektif meningkatkan keseimbangan pada anak autisme</p> rezky amalia usman DESY ANNISA PERDANA asthy raynata Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 50 55 PENGARUH ULTRASOUND THERAPY DENGAN MANUAL DRAINAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KASUS SINUSITIS MAXILARIS DI KLINIK FAMILIA ALAYA SAMARINDA https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1148 <p><strong>Pendahuluan: G</strong>angguan pada sistem dan organ pernafasan Merupakn hal sering ditemui. Salah satunya adalah <em>Sinusitis</em> yang mengalami peningkatan secara nyata dan memberikan dampak bagi pengeluaran finansial masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian kombinasi <em>ultrasound therapy </em>dengan <em>manual drainage</em> terhadap perubahan nyeri pada <em>sinusitis</em> <em>maxilaris</em><em>. </em><strong>Metode: </strong>Penelitian ini adalah penelitian <em>pre-</em>eksperimental <em>pretest and posttest One group design. </em>Sebanyak 25 orang subjek penelitian, berusia 20-75 tahun, mengalami gangguan <em>sinusitis maxilaris</em> dengan pemberian terapi <em>Ultrasound</em> dan <em>Manual Drainage </em>sebanyak 6 kali pertemuan dengan total durasi terapi selama 25 menit. Alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi perubahan nyeri <em>sinus</em> adalah <em>Visual Analogue Scale</em> (VAS). <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan nyeri <em>sinus</em> yang signifikan <em>p=</em>0,000 (<em>p</em>&lt;0,05) antara sebelum dan sesudah pengaplikasian US dan Tekhnik <em>Manual Drainage. </em><strong>Simpulan: </strong>Pengaplikasian <em>Ultrasound</em> dan <em>Manual Drainage</em> dapat menurunkan nyeri pada penderita <em>Sinusitis Maxilaris</em></p> neti eka jayanti barlianta barlianta kasim nurhas jaiddin Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 55 58 PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL LUMBAL PADA KONDISI LOW BACK PAIN NON SPESIFIK DI PRAKTEK MANDIRI RNJ SAMARINDA https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Fisioterapi/article/view/1142 <p><strong>Pendahulua: </strong>Keluhan nyeri pungung bawah (<em>Low Back Pain</em>)&nbsp; terjadi karena peningkatan aktivitas fisik baik saat bekerja, olahraga dan lain sebagainya dilakukan dalam waktu yang lama disertai dengan kesalahan sikap tubuh (<em>postural</em> <em>defect</em>) saat beraktivitas, angka kejadian nyeri punggung bawah hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, diperkirakan 60% - 85% dari seluruh populasi masyarakat di dunia pernah merasakan nyeri punggung&nbsp; bawah&nbsp; semasa hidupnya. <strong>T</strong><strong>ujuan: </strong>Untuk mengetahui pengaruh <em>core stability Exercise</em>terhadap perubahan aktivitas fungsional lumbal pada kondisi <em>low back pain non spesifik.</em><strong> Metode: </strong>Jenis penelitian yang di gunakan adalah pra experimental menggunakan desain penelitian pretest- posttest one group design sebanyak 26 responden berusia berusia 25 - 60 tahun yang mengalami <em>Low Back Pain </em>non spesifik dengan intervensi <em>Core Stability Exercise</em>, Latihan ini dilakukan dengan repetisi untuk penguatan 3 kali, dilakukan secara perlahan tanpa menimbulkan rasa sakit, pertahankan 8 detik, kembali ke posisi awal lalu rileks. <strong>Hasil:</strong> Uji <em>Test Statistics</em> <em>Wilcoxon</em> <em>signed Rank Test &nbsp;</em>pre dan posttest terdapat 26 data positif (N) yang berarti ke 26 responden yang telah mendapatkan <em>Core Stability Exercise</em> dengan <em>Mean Rank</em> peningkatan tersebut sebesar 13,50 dan hasil <em>Sum</em> <em>of Ranks</em> sebesar 351,00 menandakan&nbsp; peningkatan perbaikan aktivitas fungsional lumbal. <strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan intervensi <em>Core Stabiliy Exercise</em> terhadap perubahan aktivitas fungsional lumbal pada kondisi <em>low back pain</em></p> sulfandi sulfandi satriansyah satriansyah neti eka jayanti Copyright (c) 2022 Jurnal Physio Research Center 2022-12-19 2022-12-19 2 1 1 6 10.35728/fisioterapi.v2i1.1142