https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/issue/feed Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata 2021-09-15T02:28:45+00:00 Rusdi rusdi@itkeswhs.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan. Jurnal ini berisi tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan dan keperawatan,</p> https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/706 PENYULUHAN SEKOLAH SIAGA SEHAT JIWA 2021-09-15T02:22:26+00:00 Siti Kholifah sitikholifah@itkeswhs.ac.id Marina Kristina Layun marinakristinalayun@itkeswhs.ac.id <p>Proses perkembangan yang optimal akan tercapai bila individu diberikan stimulasi tertentu yang akan merangsang perkembangan kemampuan psikososial. Ketidakseimbangan psikologis terjadi bila seseorang tidak dapat beradaptasi terhadap tuntutan secara internal maupun eksternal untuk mencapai tugas perkembangan tertentu sesuai tahapan usia termaksud juga pada usia sekolah. Melalui proses pendidikan ini, anak belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan menerima,setia kawan dan belajar peraturan. Kesehatan jiwa sekolah merupakan bagian dari usaha kesehatan yaitu segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak usia sekolah dengan tujuan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan jiwa anak usia sekolah sedini mungkin. Untuk terbentuk program siaga sehat jiwa guna meningkatkan kesehatan jiwa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengenai perkembangan jiwa anak usia sekolah, model layanan kesehatan jiwa berbasis sekolah-fungsi peran sekolah, pengenalan mengenai gangguan jiwa pada anak usia sekolah, deteksi kesehatan jiwa anak usia sekolah, upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam menghadapi anak didik yang mengalami gangguan jiwa maupun psikologis ini ditujukan pada kepala sekolah, guru maupun tenaga kependidikan yang ada di SDN 018 Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Sebanyak kurang lebih 15 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini.</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/701 PENDAMPINGAN MELALUI MONITORING KETAT TERKAIT PENGATURAN DIET PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG SEDANG MENJALANI HEMODIALISA 2021-09-15T02:23:41+00:00 Kiki Hardiansyah Safitri kikihardiansyahs@itkeswhs.ac.id Wahyu Dewi Sulistyarini wahyudewis@itkeswhs.ac.id <p>Prevalensi dan insidens penyakit ginjal kronik (PGK) meningkat seiring bertambahnya kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Penyakit ginjal kronik berpotensi menjadi kondisi yang terminal yang mengancam hidup. Intervensi keperawatan yang tepat berupa manajemen diri sangat diperlukan oleh pasien PGK yang menjalani hemodialisis untuk memelihara status kesehatannya. Manajemen diri (self-care management) adalah upaya untuk mempertahankan status kesehatan. Implementasi diet terapeutik merupakan upaya pelaksanaan diet oleh pasien PGK untuk berfungsi menjadi suatu terapi pada penyakitnya. Untuk memaksimalkan program diet yang dijalani oleh pasien PGK dan motivasi pasien dalam mengatur pola diet yang tepat dengan kondisi ini diperlukan adanya pendampingan monitoring pengaturan diet pada pasien gagal ginjal kronik. Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai pola pengaturan diet dengan tepat dengan mengontrol komsumsi garam dan makanan lain yang aman dan sehat ini ditujukan pada pasien PGK yang ada di RS SMC. Sebanyak kurang lebih 20 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Hasil proses monitoring diit selama 4x kunjungan rumah dan mengingatkan lewat telepon didapatkan hasil bahwa pasien optimal dalam pengaturan diet pada pasien gagal ginjal kronik dimana pada monitoring 1 yaitu sebanyak 8 pasien tidak sesuai anjuran, monitoring 2 yaitu sebanyak 4 pasien tidak sesuai anjuran dan monitoring 3 sebanyak 1 pasien tidak sesuai anjuran</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/703 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI MENGENALI OBESITAS & POTENSI PENYAKIT SERTA UPAYA PENGENDALIANNYA 2021-09-15T02:24:16+00:00 Chrisyen Damanik chrisyendamanik@itkeswhs.ac.id Sumiati Sinaga sumiatisinaga@itkeswhs.ac.id Siti Mukaromah sitimukaromah@itkeswhs.ac.id <p>Obesitas adalah suatu penyakit serius yang dapat mengakibatkan masalah emosional dan sosial. Seorang dikatakan overweight bila berat badannya 10% sampai dengan 20% berat badan normal, sedangkan seseorang disebut obesitas apabila kelebihan berat badan mencapai lebih 20% dari berat normal. status kesehatan mayoritas masyakat RT 33 sebagian besar dalam kondisi kesehatan baik, namun terdapat beberapa dari masyarakat RT 09 yang menderita penyakit yang diantaranya Hipertensi, Berat Badan Berlebih sampai dengan Obesitas, Asam Urat, Gastritis, ISPA, Dislipedmia, gangguan jantung, stroke dan DM. Masyarkat RT 33 dengan tingkat Pendidikan yang rata-rata Pendidikan dalam kategori Atas dan memiliki penghasilan menengah atas, Masyarakat RT 33 memiliki pola kebiasaan hidup sehat yang dapat ditunjukkan melalui perilaku kebiasaan melaksanakan kegiatan olahraga rutin seperti senam sehat maupun jalan santai, dan masyakat memiliki kebiasaan menggunakan sarana layanan kesehatan seperti praktek dokter, klinik maupun rumah sakit yang memfasilitasi masyarakat dalam mengatasi dan mencegah setiap penyakit yang berkembang di masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penjajakan, Perneriksaan Kesehatan, Konseling &amp; Penyuluhan Kesehatan rnengenali Obesitas &amp; Potensi Penyakit Serta Upaya Pengendaliannya ditujukan pada warga RT 33 Kelurahan Air Putih Kota Samarinda. Sebanyak kurang lebih 26 peserta yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 16 November 2019. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari warga masyarakat RT 33 Kelurahan Air Putih. Hasil Pemeriksaan kesehatan terdapat 15 orang masyarakat mengalami Berat Badan Berlebih, 6 diantaranya mendekat obesitas bahkan obesitas, 13 peserta mengalami peningkatan kadar kolesterol, dan terdapat 3 diantaranya warga mengalai berat badan berlebih dan terkena penyakit jantung dan DM</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/708 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN KONSELING INFORMASI EDUKASI MENGENAI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DAN PENERAPAN PHBS UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT DBD 2021-09-15T02:24:55+00:00 Sumiati Sinaga sumiatisinaga@itkeswhs.ac.id Chrisyen Damanik chrisyendamanik@itkeswhs.ac.id <p>Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictu yang dominan hidup di wilayah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Anak ini ditujukan pada warga RT 30 Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda yang memiliki cucu atau anak atau keponakan yang masih berusia anak. Sebanyak kurang lebih 20 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Ada peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan informasi mengenai penyakit demam berdarah</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/704 PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI PERUBAHAN YANG TERJADI PADA PEREMPUAN MENOPAUSE DAN PENGELOLAANNYA 2021-09-15T02:25:39+00:00 Desy Ayu Wardani desyayuwardani@itkeswhs.ac.id Siti Mukaromah sitimukaromah@itkeswhs.ac.id <p>Menopause adalah fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diantara usia 40 tahun, sekitar usia 40-45 tahun. Menopause merupakan kondisi akhir proses biologis yang menandai berakhirnya masa subur seorang wanita. Kondisi ini menstruasi telah berhenti dalam 1 tahun yang akan berdampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis dan angka harapan hidup. Keluhan fisik dan psikologis dirasakan sekitar setahun atau dua tahun setelah&nbsp; masa menstruasi. Keluhan fisik yang timbul diantaranya perasaan panas (<em>hot flushes</em>), keringat berlebihan pada malam hari, insomnia, kekeringan pada vagina, sakit dan nyeri pada persendian, berat badan bertambah. Keluhan psikis diantaranya cemas, emosi yang labil, daya ingat menurun, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan dan merasa tidak berharga. Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai perubahan – perubahan yang terjadi selama masa menopause dan cara pengelolaannya ini ditujukan pada perempuan dewasa akhir dan perempuan yang sudah menopause RT 41 Kelurahan Loa Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Sebanyak kurang lebih 25 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Hasil dari penilaian kuesioner menunjukkan bahwa nilai pengetahuan peserta terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai perubahan yang terjadi saat menopause dan pengelolaannya yang dibuktikan dengan terjadi peningkatan nilai pengetahuan pada hampir semua peserta</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/709 PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI PERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA USIA 6-11 TAHUN 2021-09-15T02:26:14+00:00 Aries Abiyoga ariesabiyoga@itkeswhs.ac.id Anisa A'in anisaain@itkeswhs.ac.id <p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang serius. Pengendalian vektor adalah strategi untuk mengurangi insiden infeksi dan mencegah terjadinya wabah. Penularan DBD dapat terjadi di lingkungan sekolah, karena aktivitas menggigit nyamuk vektor DBD adalah siang hari. Sosialisasi ini menerapkan berbagai metode belajar, yaitu kuliah interaktif dan praktik survey entomologi. Penyuluhan diikuti oleh 14 siswa. Hasil dari kegiatan ini untuk program pengendalian vektor penyakit DBD untuk mengurangi angka kejadian infeksi dan tingkat keparahan DBD. Kontrol vektor tetap menjadi satu-satunya intervensi yang tersedia untuk mencegah dan mengontrol penularan DBD.</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/700 PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT KRONIS DI MASYARAKAT 2021-09-15T02:26:48+00:00 Siti Mukaromah sitimukaromah@itkeswhs.ac.id Rusdi Rusdi rusdi@itkeswhs.ac.id <p>Peningkatan beberapa kejadian penyakit ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia sehingga lebih banyak dialami oleh lansia, Upaya pencegahan an kejadian tersebut dapat dilakukan dengan tindakan deteksi dini, berupa pemeriksaan yan terkait dengan penyakit degeratif yang rentan dialami oleh lansia, kegiatan yang dilakukan melaksanakan pemeriksaan dan penyuluhan mengenai deteksi dini kejadian penyakit kronis. Kesimpulan Deteksi dini merupakan upaya dasar yang penting dilakukan dalam rangka pengendalian penyakit degeneratif pada lansia. Upaya pengendalian ini dapat dimulai dengan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang kejadian penyakit degeneratif</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/702 PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI MELALUI PENDEKATAN SPIRITUAL 2021-09-15T02:27:32+00:00 Wahyu Dewi Sulistyarini wahyudewis@itkeswhs.ac.id Kiki Hardiansyah Safitri kikihardiansyahs@itkeswhs.ac.id <p>Kanker merupakan salah satu masalah utama kesehatan diberbagai negara. Diagnosis dan pengobatan kanker dapat menimbulkan berbagai masalah spiritual seperti marah kepada Tuhan, merasa ditinggalkan oleh Tuhan, merasa doa tidak pernah dikabulkan. Spiritualitas yang rendah juga dikaitkan dengan kualitas hidup yang rendah. Kualitas hidup memiliki struktur multidimensi yang mencakup fungsi fisik, mental, sosial dan kognitif. Kualitas hidup yang baik disebabkan karena individu memiliki penanganan religius koping yang positif seperti menganggap Tuhan sebagai sumber kekuatannya sedangkan penanganan religius koping yang negatif seperti mempertanyakan Tuhan dapat mempengaruhi kualitas hidup yang lebih buruk. Untuk dapat memiliki kesehatan mental dan perasaan positif, serta dapat menerima diri dari efek kemoterapi biasanya diperlukan metode pendekatan yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan metode penyuluhan. Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai pentingnya spiritual dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi ini ditujukan pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi dan pendamping pasien di rumah singgah kanker Kota Samarinda. Sebanyak kurang lebih 30 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Hasil penyuluhan pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi dan pendamping pasien di rumah singgah kanker jalan delima 1, Kota Samarinda dengan total 30 orang dikategorikan berhasil karena terjadi peningkatan kualitas hidup setelah dilakukan penyuluhan dan dievaluasi setelah 4 minggu. Peserta penyuluhan terkait materi penyuluhan dan masyarakat tersebut mengharapkan ada kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan dikembangkan menjadi kegaiatan yang rutin di rumah singgah kanker</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/705 PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KETERAMPILAN REMAJA DALAM MEMBERI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS SYNCOPE 2021-09-15T02:28:09+00:00 Rusdi Rusdi rusdi@itkeswhs.ac.id <p><em>Syncope </em>dapat terjadi karena kurang aliran darah ke otak, karena terjadinya penurunan perfusi serebral, sebelum terjadinya pingsan akan ada episode <em>presyncope. </em>Tanda-tanda pingsan dilaporkan pasien seperti kram, mata berkunang-kunang. kondisi <em>syncope </em>apabila tidak ditangani akan berefek serius. Anak yang mudah <em>syncope </em>dapat beresiko kem atian sekalipun pada orang yang sehat bisa juga&nbsp; &nbsp;menyebabkan&nbsp; &nbsp;kematian tiba-tiba setelah episode <em>syncope, </em>selain menyebabkan kematian s<em>yncope </em>dapat menyebabkan cedera. Kejadian <em>syncope </em>biasanya sering dialami oleh siswa SD, SMP, dan SMA yang sedang menjalankan upacara bendera setiap hari Senin ataupun saat sedang berolah raga. Pelayanan siswa yang <em>syncope </em>di SMPN7 Samarinda akan ditangani oleh anggota UKS dan pembina UKS. &nbsp;Biasanya siswa yang <em>syncope </em>akan dibawa keruangan UKS atau guru dan diberi teh hangat, minyak angin dan pakaian siswa dilonggarkan, jika siswa yang belum sadar langsung dibawah ke Puskesmas Bengkuring untuk mendapatkan perawatan medis. Anggota UKS menyatakan bahwa mereka masih kurang memahami penanganan saat terjadi kejadian kegawatdaruratan di sekolah terutama penanganan pada siswa <em>syncope. </em>Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui pendidikan kesehatan terhadap keterampilan remaja dalam&nbsp; &nbsp;pemberian pertolongan pertama pada kasus <em>syncope </em>di SMPN7 Samarinda. Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 7 Samarinda pada tanggal 04 Maret 2018. Sasaran dari kegiatan ini adalah anggota UKS SMPN 7 Samarinda yang berjumlah 25 orang. Peningkatan jumlah siswa yang memiliki peningkatan keterampilan&nbsp; &nbsp;memberi pertolongan pertama pada kasus <em>syncope </em>Meningkatnya perilaku SMPN 7 Samarinda dipengaruhi oleh pemberian informasi yang mereka terima yang memberinya pendidikan Kesehatan dengan member simulasi pertolongan pertama pada kasus <em>syncope</em></p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/Pengmas_Ners_Wiyata/article/view/699 SELF MANAGEMENT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN LUKA BERSIH 2021-09-15T02:28:45+00:00 Marina Kristina Layun marinakristinalayun@itkeswhs.ac.id abdurrahman . abrurrahman@itkeswhs.ac.id <p>Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan atau karena penggunaan yang tidak efektif dari insulin atau keduanya Self-management dapat mendorong pasien menggunakan sumber daya yang ada untuk mengelola gejala yang dialaminya terutama pada pasien dengan penyakit kronis. Pelaksana melakukan kegiatan pemeriksaan kadar glukosa dan penyuluhan mengenai self management pada pasien diabetes melitus dengan luka basah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Self Management Pada Pasien Diabetes Mellitus memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup Diabetes Mellitus. Kesimpulan self management pada pasien diabetes melitus menjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesiapan pasien untuk melakukan perawatan mandiri pada anggota keluarga yang menderita Diabetes Mellitus dan self care behavior pada pasien Diabetes Mellitus</p> 2021-09-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Masyarakat Ners Wiyata