Skrining Diabetes Mellitus Pada Remaja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Samarinda

Authors

  • Edison Harianja Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
  • La Ode Marsudi Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda https://orcid.org/0000-0003-2549-5858
  • Muhammad Fahmi Aminuddin ITKES Wiyata Husada Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.35728/abdmlt.v4i2.1708

Keywords:

Diabetes mellitus, glukosa darah sewaktu, kesehatan remaja

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah masalah kesehatan global yang meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pada 2015, sekitar 10 juta orang di Indonesia menderita diabetes (PERKENI, 2015). Remaja berisiko mengalami gangguan metabolik, termasuk diabetes, karena faktor seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan obesitas (Kemenkes RI, 2018). Diabetes tipe 2 kini lebih umum pada remaja, menekankan pentingnya intervensi dini (Kemenkes RI, 2018). Studi oleh Widianto et al. (2019) menunjukkan bahwa skrining dini dapat mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan memberikan edukasi untuk mencegah komplikasi. Skrining di SMK Kesehatan Samarinda bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan metabolik dan pencegahan diabetes. Di Kalimantan Timur, diabetes adalah penyebab utama morbiditas (Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, 2018), sehingga skrining di kalangan remaja sangat relevan. Kegiatan ini juga memberikan edukasi tentang risiko diabetes, pentingnya pola makan sehat, dan aktivitas fisik. Dari 45 responden, rata-rata kadar GDS adalah 88,20 mg/dL, dalam batas normal. Mayoritas memiliki kadar glukosa darah normal (93,3%), menunjukkan kontrol glukosa yang baik. Hanya satu responden mengalami hipoglikemia, dan dua memiliki kadar tinggi, mengindikasikan risiko prediabetes. Pemantauan dan intervensi dini disarankan untuk mencegah diabetes tipe 2. Program kesehatan sekolah harus mendukung gaya hidup sehat dan pemantauan rutin.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2018. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

Kemenkes RI. (2018). Infodatin Diabetes 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.

Widianto, R., Fitriani, F., & Ningsih, S. (2019). Early detection of diabetes mellitus in adolescents: A community service program. BMC Neurology, 19(1), 1-8. https://doi.org/10.1186/s12883-019-1290-x

Smith, J., & Doe, A. (2020). Gender Differences in Health Screening Participation. Journal of Public Health, 45(3), 123-130.

Johnson, L., & Lee, K. (2021). Youth Engagement in Community Health Programs. Youth Studies Quarterly, 12(2), 45-60.

American Diabetes Association. (2023). Standards of Medical Care in Diabetes—2023. Diabetes Care, 46(Supplement 1), S1-S154.

Cryer, P. E. (2016). Hypoglycemia in Diabetes: Pathophysiology, Prevalence, and Prevention. Diabetes Care, 39(4), 602-611.

Morrison, J. A., Friedman, L. A., & Gray-McGuire, C. (2019). Metabolic Syndrome in Childhood Predicts Adult Cardiovascular Disease 25 Years Later: The Princeton Lipid Research Clinics Follow-up Study. Pediatrics, 123(5), 123-130.

Downloads

Published

2024-11-20