https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/issue/feedAbdimas Medika2022-08-01T03:55:10+00:00Khoirul Anamsanambwi@yahoo.co.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Pengabdian Masyarakat ITKES Wiyata Husada Samarinda</p>https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/789PEMBERIAN PELATIHAN SENAM REMATIK SEBAGAI BENTUK PENANGANAN KURATIF DAN REHABILITATIF PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI di DESA POJOK KOTA KEDIRI2022-08-01T03:55:10+00:00Eva Dwi Ramayantieva.dwi@unik-kediri.ac.idErik Irham Lutfierikirham@gmail.comEndang Mei Yunaliaendangmei@gamil.comSusmiati SusmiatiSusmiati@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Lansia merupakan individu yang berada dalam tahapan dewasa akhir. Lansia mengalami perubahan kesehatan akibat proses degeratif. Salah satunya penyakit osteoartritis atau rematik. Keluhan terbanyak pada rematik adalah Nyeri. Tingginya kejadian rematik namun belum ada penanganan yang berarti untuk mengurangi nyeri pada lansia di komunitas. Dibutuhkan suatu penanngan untuk mengurangi nyeri pada pansia di komunitas menggunakan terapi komplementer.s alah satunya adalah terapi senam rematik.</p> <p><strong>Tujuan : M</strong>emberikan pelatihan terapi komplemneter pada lansia dengan riwayat rematik. Terapi komplemneter diberikan sebagai terapi pelengkap untuk mengurangi neri pada lansia di komunitas sebagai penaganan preventif, kuratif dan rehabilitataif dengan tingkatan nyeri ringan sampai sedang.</p> <p><strong>Metode:</strong> Pelaksanaan baksos ini dilakukan dengan memberikan pelatihan berupa senam rematik dengan menggunakan metode edukasi dan demontrasi. Dalam edukasi ini warga mendapat penyuluhan sebagai upaya memberikan informasi awal terkait senam rematik mulai dari pengertian, manfaat sampai dengan cara. Setelah mereka paham baru dilakukan metode pelaksaan baksos yang kedua yaitu Demonstrasi latihan senam rematik . Dalam pelaksanaanna warga dibagi dalam beberpa kelompok kecil dan di beriskan sesi latihan secara langsung dalam beberapa tatap muka.</p> <p><strong>Hasil</strong><strong> dan pembahasan</strong><strong>:</strong> Dari pelaksanaan baksos ini hasil didapatkan warga yang mengikuti pelatihan ini mengalami peningktan pengetahuan dan ketrampilan terkait senam rematik. Edukasi dan pelatihan selesai diberikan sesuai dengan sesi dan tahapanya. Warga yang mengikuti pelatihan bisa melakukan senam rematik sesuai yang diajarkan. Didapatkan hasil setelah pelatihan 100% lansia terampil mempraktekan senam rematik</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Dari pelaksanaan kegiatan ini warga mendapat edukasi dan pelatihan tentang senam rematik sehingga mampu menerapkana sehari-hari di rumah</p>2022-07-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/790PENERAPAN ASUPAN NUTRISI SEHAT MENGHADAPI ERA NEW NORMAL PADA MURID DAN WALI MURID TAMAN KANAK-KANAK2022-08-01T03:50:51+00:00Dony Setiawan hendyca Putradony_shp@polije.ac.idHendro Prasetyohendroprasetyo27@gmail.comMoh Zaenal Abidinmohzaenal@gmail.comWidatul WahidahWahidah@gmail.com<p>Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi seimbang dalam upaya meningkatkan ketahanan tubuh dalam menhadapi new normal di masa pandemi covid-19 ini,. serta memberikan tips agar keluarga tetap bisa beraktivitas tanpa merasa tidak berdaya. Pelaksanaan kegiatan direncanakan 2 kali kegiatan selama 2 minggu dan dimulai setelah rab disetujui anggarannya. Dengan adanya penyuluhan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu ibu dalam menyediakan menu makanan dengan gizi seimbang untuk keluarga, terutama menu bagi putra putrinya yang sekolah di TK Darut Tauhid Al-Islami Bunder Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember..</p> <p>Selain orang tua wali murid, yang tidak kalah pentingnya yaitu guru dan lembaga pendidikan serta yayasan sebagai publik figur dalam membiasakan murid agar terjadi perubahan perilaku hidup sehat dalam menghadapi new normal, maka selain pengetahuan dan perilaku hidup sehat juga harus tersedia sarana-prasarana yang mencerminkan pola perilaku hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan dalam menghadapi new normal.</p> <p>Metode yang dilakukan adalah dengan dengan memberi bantuan nutrisi berupa bahan makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi putra dan putrinya yang sekolah di TK serta diberikan edukasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu wali murid, pihak lembaga yaitu guru dan yayasan serta murid- murid yang ada di TK Darut Tauhid Al-Islami Bunder Desa Sumberpinang kecamatan Pakusari. Evalusi yang diberikan adalah tentang gizi seimbang, kebiasaan hidup sehat pada masa pandemi covid-19 melalui pre test dan post test. Untuk mengetahui peningkatan kesehatan fisik dan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang yaitu dengan observasi dan kuesioner pada ibu-ibu wali murid. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal pengabmas, modul pembelajaran kepada masyarajkat dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta sosialisasi penerapan asupan nutrisi sehat sebagai bentuk ketahanan tubuh dalam menghadapi new Normal pada murid dan wali murid TK Darut Tauhid Al-Islami dusun Bunder, desa Sumberpinang, Pakusari , Kabupaten Jember.</p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/820PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI KADER KESEHATAN DALAM RANGKA "STOP TB"2022-08-01T03:51:06+00:00Siti Mukaromahsitimukaromah@itkeswhs.ac.id<p><strong>Abstrak:</strong> Kader kesehatan merupakan kunci keberhasilan program peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidang kesehatan dalam masyarakat, salah satunya terkait TB paru. Kader kesehatan dapat berperan sebagai penyuluh, membantu menemukan tersangka penderita secara dini, merujuk penderita dan sekaligus pengawas menelan obat bagi penderita TB paru secara langsung. Kegiatan kader kesehatan memerlukan keterampilan tersendiri, sehingga tidak hanya berbekal pengetahuan terkait penemuan, pengobatan TB paru, namun juga memerlukan pelatihan dalam melakukan komunikasi efektif dan metode penyuluhan efektif dalam memberikan informasi kepada pasien TB maupun masyarakat lainnya. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan peran kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan. Metode yang digunakan adalah memberikan ceramah tentang peranan kader kesehatan dalam menunjang keberhasilan pengobatan TB paru dan melakukan pendampingan keterampilan pendidikan kesehatan berupa komunikasi dan konseling TB paru. Hasil yang dicapai adalah adanya peningkatan keterampilan kader kesehatan dalam memberikan informasi pengobatan TB paru berdasarkan lembar observasi “SATU TUJU†dengan selisih rata-rata nilai keterampilan antara sebelum dengan sesudah kegiatan sebesar 3,40. Saran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, kader kesehatan diharapkan mampu terus berlatih memberikan informasi pengobatan TB paru baik kepada individu maupun keluarga serta masyarakat.</p> <p><strong>Kata Kunci: Kader kesehatan, TB paru, Pendidikan kesehatan</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract:</em></strong> <em>Health cadres are the key to the success of the program to increase knowledge and skills in the health sector in the community, one of which is related to pulmonary TB. Health cadres can act as extension workers, helping to find suspected sufferers early, referring patients and at the same time supervising the swallowing of drugs for pulmonary TB patients directly. Health cadre’s activities require special skills, so that they are not only armed with knowledge related to the discovery and treatment of pulmonary TB, but also require training in effective communication and effective counseling methods in providing information to TB patients and other communities. The purpose of this service is to increase the role of health cadres in health education. The method used is by giving lectures about the role of health cadres in supporting the success of pulmonary TB treatment and providing assistance in health education skills in the form of communication and counseling for pulmonary TB. The results achieved were an increase in the skills of health cadres in providing information on pulmonary TB treatment based on the "SATU TUJU" observation sheet with an average difference in skill scores between before and after the activity of 3.40. Suggestion from this community service activity, health cadres are expected to be able to continue practicing providing information on pulmonary TB treatment both to individuals and families and the community.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Health cadres, pulmonary TB, Health education</em></strong></p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1002SOSIALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN PASIEN2022-08-01T03:51:19+00:00Dwi Ida Puspita saridwiida86@gmail.comAndik Supriyatnoandiksuprayitno@itkeswhs.ac.idM Henry Gunawanmhendrygunawan@itkeswhs.ac.id<p><em>Keselamatan pasien sangat erat kaitannya dengan pengenalan jenis dan pencegahan kejadian insiden keselamatan pasien. Pastinya tidak ada satu petugas kesehatan atau dokter yang menginginkan pasiennya mengalami risiko tidak diinginkan. Oleh sebab itu, keselamatan pasien harus diutamakan dalam setiap penanganan medis. Setiap tenaga medis harus memahami, sehingga bisa menerapkan dengan baik. Keselamatan pasien adalah kunci penting bagi setiap fasilitas kesehatan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dilaksanakan pada 15 Januari 2022 Jl. P.Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sistem informasi manajemen di rumah sakit, Memberikan pengetahuan tentang pelayanan yang ada dirumah sakit serta cara mendapatkan layanan yang prima dan akurat. Hasil yang didapatkan dari pengabdian masyarakat adalah masyarakat memahami tentang cara dan alur berobat serta mengetahui layanan yang ada dirumah sakit. Masyarakat juga memahami pelayanan yang ada dirumah sakit serta cara mendapatkan layanan yang prima. Untuk kelanjutan disarankan melakukan penelitian lanjutan tentang pendekatan bimbingan ini pada subjek yang lebih luas, materi yang lebih mudah dan metode yang lebih relevan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang baik.</em></p> <div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -32px; top: 352.234px;"> </div>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1005SOSIALISASI PECEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN PEMBAGIAN BUBUK ABATE PADA MASYARAKAT RT 21 KELURAHAN BANDARA SAMARINDA2022-08-01T03:51:28+00:00Muhammad Fahmi Aminuddinmfahmi@itkeswhs.ac.idZulfa Zahra Salsabilazulfa@itkeswhs.ac.idSiti Raudahsitiraudah@itkeswhs.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penyakit Demam Berdarah <em>Dengue </em>(DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat dan merupakan penyakit yang masih endemic diIndonesia. Penyebaran penyakit ini cenderung meningkat setiap tahunnya dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran penyakit DBD di Asia Tenggara dengan mengadakan berbagai kegiatan salah satunya kegiatan peringatan ASEAN Dangue. Tujuan kegiatan sosialisasi dan pembagian ABATE ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman epidemi DBD kepada masyarakat agar dapat berperan aktif di lingkungan mereka dalam melakukan pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit DBD. Metode dari kegiatan ini adalah sosialisasi awam. Sosialisasi ini dinilai cukup berhasil dilihat dari antusiasme warga yang bertanya tentang penyakit DBD. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi ini sanga bermanfaat dalam meningkatan pengetahuan dan peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit demam berdarah <em>dengue.</em></p> <p> </p> <p>Kata Kunci: Sosialisasi DBD, Pencegahan DBD, Bubuk ABATE</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health issue that is still prevalent in Indonesia. Every year, the spread of this disease increases, resulting in outbreaks. Various activities commemorating the ASEAN Dengue carry out the government's efforts to prevent the spread of dengue fever in Southeast Asia. The goal of socialization and ABATE distribution was provided the community with knowledge and understanding of DHF epidemiology so that they can play an active role in preventing, controlling, and eradicating dengue disease in their environment. This activity's method is public outreach. This socialization was deemed a success based on the enthusiasm of the residents who inquired about the DHF disease. This socialization activity can be said to be beneficial in terms of increasing knowledge and the role of the community in preventing dengue fever.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Key words: socialization, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), ABATE</em></p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1007EDUKASI PIJAT BAYI DAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI SAMARINDA2022-08-01T03:51:40+00:00Eka Frenty Hadiningsihekafrenty@itkeswhs.ac.idRisnawati Risnawatirisnawati@itkeswhs.ac.id<p>Sistem layanan terhadap kesehatan anak di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan. Pemerintah memberikan edaran terkait pelaksanaan posyandu yang harus ditunda sebagai upaya mencegah penyebaran virus sehingga menyebabkan penurunan pengawasan terhadap tumbuh kembang serta rendahnya stimulasi yang tepat pada bayi balita yaitu usia 0-59 bulan. Untuk menurunkan kejadian gangguan/kelainan tumbuh kembang maka perlu dilakukan upaya stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang secara komprehensif dan berkelanjutan oleh tenaga kesehatan. Sasaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan di Wilayah kota Samarinda dengan target jumlah peserta adalah 30 orang ibu dan 30 orang anak pada periode bulan November-Desember. Metode kegiatan yang digunakan dalam memberikan edukasi pijat bayi adalah dengan media video tutorial serta memperagakan langsung dan untuk kegiatan pemantauan tumbuh kembang dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap Berat Badan (BB), Panjang Badan (PB), Lingkar Lengan Atas (LILA), dan Lingkar Kepala (LIKA). Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan pematauan perkembangan dinilai dengan menggunakan formular KPSP (kuesioner Pra Skrining Perkembangan) yang menilai kemampuan motoric kasar dan halus, Hasil kegiatan ini menemukan bahwa pertumbuhan seluruh responden telah sesuai dengan usia, namun untuk perkembangan anak didapatkan 2 anak yang memiliki perkembangan meragukan.</p> <p> </p> <p><em>Kata kunci:Edukasi Pijat Bayi, Pertumbuhan, Perkembangan</em></p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1009PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF MELALUI PENDAMPINGAN LANSIA DENGAN METODE SENAM OTAK DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA NIRMALA PURI SAMARINDA2022-08-01T03:51:50+00:00wahyu dewi sulistyariniwahyudewis@itkeswhs.ac.idSiti Mukharomahwahyudewis@itkeswhs.ac.idAnggun Anggunwahyudewis@itkeswhs.ac.idSauriyah Astutiwahyudewis@itkeswhs.ac.idLisa Putri Pratamawahyudewis@itkeswhs.ac.idErnawati Ernawatiwahyudewis@itkeswhs.ac.id<p><strong>Pendahuluan:</strong> Lansia mengalami proses penuaan yang mengakibatkan penurunan fungsi baik secara fisik maupun mental, salah satu penurunan yang dialami adalah penurunan fungsi kognitif. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas hidup dan menghambat pemenuhan kebutuhan serta aktifitas harian lansia. Penurunan fungsi kognitif sangat memerlukan penatalaksanaan, salah satu yang dapat dilakukan secara mandiri adalah senam otak. <strong>Metode:</strong> Kegiatan ini dilakukan untuk membantu lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif, dengan cara melakukan pendampingan dalam mempraktekkan senam otak selama 5 hari melalui edukasi dan mengajarkan secara mandiri gerakan- gerakan senam pintar pada lansia yang terdiri dari 4 jenis gerakan. <strong>Evaluasi:</strong> Evaluasi hasil capaian kegiatan ini dengan menggunakan instrument SPMSQ sebelum dan setelah kegiatan usai, dengan hasil terdapat peningkatan fungsi kognitif ditunjukkan dengan meningkatnya skor SPMSQ. <strong>Rekomendasi:</strong> Maka dengan hasil kegiatan ini perlunya pengurus panti sosial lansia untuk memberikan senam otak, mulai dari pelatihan dan pendampingan secara mandiri lansia yang dilakukan secara konsisten dan teratur.</p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/680PENTINGNYA PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN RAPID ANTIGEN COVID-19 PADA MAHASISWA SEBELUM PEMBELAJARAN PRAKTIKUM2022-08-01T03:52:00+00:00Siti Raudahsitiraudah@itkeswhs.ac.id<p>Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini mengalami peningkatan. Akibat tingginya peningkatan kasus COVID-19, salah satunya berdampak pada proses pembelajaran terkhusus praktikum laboratorium. Pada praktikum laboratorium mengukur keahlian dan keterampilan mahasiswa sangatlah dibutuhkan secara langsung. Sehingga kegiatan praktikum dapat dilakukan secara luring dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Hal ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Sehingga penerapan praktik 3M harus perlu ditingkatkan pemahamannya kepada mahasiswa melalui sosialisasi dan edukasi dengan pemanfaatan media informasi. Untuk memastikan kesehatan, setiap orang yang masuk ke laboratorium harus dicek kesehatannya minimal dengan thermogun. Mahasiswa yang akan melakukan praktikum harus dalam kondisi sehat, sebagai skrining awal maka mahasiswa akan melakukan pemeriksaan rapid antigen.</p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medikahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/899PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI GUNTING GILANGHARJO, PANDAK, BANTUL, YOGYAKARTA2022-08-01T03:52:06+00:00Suyamto Suyamto Yamtosuyamtoyamto225@gmail.com<p> </p> <p>ABSTRAK</p> <p>SD Gunting, terdapat di wilayah Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta terdiri dari 89 siswa kelas 1 sampai dengan kelas 3. Berdasarkan wawancara dengan beberapa orang guru, banyak anak yang belum mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang salah satunya dengan makan cuci tangan yang baik dan benar serta manfaat yang bisa didapat dengan cuci tangan dengan benar mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, Infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Berbagai survei di lapangan menunjukkan menurunnya angka ketidakhadiran anak karena sakit yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut di atas. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2020.</p> <p><strong>Tujuan</strong> dari pengabmas ini adalah meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah SD kelas 1s/d 3 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui cuci tangan yang benar dengan 7 langkah dengan benar, melalui metode ceramah, simulasi dan praktek.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>:<em>PHBS, Cuci Tangan Pakai Sabun, Sekolah Dasar.</em></p> <p><em>ABSTRACT</em></p> <p>SD Gunting, located in the area of ​​Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, consists of 89 students in grades 1 to 3. Based on interviews with several teachers, many children do not understand about Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), one of which is eating. good and correct hand washing and the benefits that can be obtained by washing hands properly prevents the spread of infectious diseases such as diarrhea, Upper Respiratory Tract Infections (ARI) and bird flu, it is even recommended to prevent the transmission of influenza. Many parties have introduced this behavior as a health intervention that is very easy, simple and can be carried out by the majority of Indonesian people. Various surveys in the field show a decrease in the number of absent children due to illness caused by the diseases mentioned above. This activity was carried out on February 7, 2020. The purpose of this community service is to increase the knowledge of elementary school age children in grades 1 to 3 about Clean and Healthy Life Behavior through proper hand washing with 7 steps correctly, through lecture, simulation and practice methods.</p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>PHBS, Hand Washing with Soap, Elementary School</em>. </p> <div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: -8px; top: -11.5156px;"> </div>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 ABDIMAS MEDIKAhttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1001SOSIALISASI UPAYA ELIMINASI TUBERCULOSIS MELALUI PERAN KOMUNITAS2022-08-01T03:52:18+00:00Muhammad Rafli Aidillahrafliaidillah@gmail.comSumarni Sumarnisumarni@itkeswhs.ac.idDwi Ida Puspita Saridwiida@itkeswhs.ac.id<p>Penyakit Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tuberculosis merupakan penyakit tertua yang saat ini masih menjadi beban bagi beberapa negara. Kelompok rentan terhadap Tuberculosis merupakan kelompok umur produktif 15-54 Tahun. Maka melalui pengabdian masyarakat ini dengan mengetahui bahwa adanya kelompok umur rentan penyebaran Tuberkulosis sehingga ada inisiatif melakukan sosialisasi bersifat edukasi interaktif yang memberikan wadah untuk menakar pentingnya mencegah rantai penyebaran Tuberculosis sejak dini, serta dalam upaya eliminasi TBC ini dapat dipahami diberbagai tingkat komunitas yang berada di masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini menjangkau secara luas penyebaran informasi peran penting komunitas masyarakat dalam eliminasi Tuberculosis. Jangkauan yang dihasilkan dari edukasi melalui media social ini dengan total akun jangkauan sebanyak 967 akun yang terdiri dari 556 pengikut dan 411 bukan pengikut. Pada dasarnya dalam upaya eliminasi tuberculosis ini berpedoman untuk bagaimana membuat orang sehat tetaplah sehat tanpa harus terjangkit/terinfeksi bakteri tuberculosis dan bagaimana membuat orang sakit bisa sembuh yang mana penderita TBC bisa disembuhkan dengan rutin minum obat. Serta dengan adanya model diskusi ini menyadarkan kita pentingnya melakukan peran aktif dalam eliminasi tuberculosis melalui upaya Kerjasama lintas sector dan komunitas.</p>2022-08-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2022 Abdimas Medika