https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/issue/feed Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo 2024-01-11T01:51:28+00:00 La Ode Marsudi, S.ST., M.Kes marsudi@itkeswhs.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo </strong>adalah sebuah jurnal peer-review yang didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang ilmu teknologi laboratorium medik seperti <strong>Kimia Klinik, Imunologi, Bakteriologi, Parasitologi, Toksikologi Klinik, Hematologi, Sitohistoteknologi</strong>, dan <strong>Biologi Molekuler</strong>. Semua publikasi di jurnal ini bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan apapun</p> https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1288 Analisis Hasil Kontrol Kualitas Pemeriksaan Hematokrit dan Trombosit 2024-01-11T01:39:26+00:00 Didi Irwadi alya_irwadi@yahoo.com Devy Fitriyani devyfitri615@gmail.com Herniaty Rampo herniaty@itkeswhs.ac.id <p>Pemantapan mutu laboratorium berfungsi untuk menjaga kualitas hasil pemeriksaan. Kontrol kualitas berfungsi untuk mendeteksi atau mengurangi kesalahan analitik suatu pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui presisi dan akurasi pada pemeriksaan hematokrit dan trombosit. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif, menggunakan data skunder kontrol harian yang dilakukan selama 20 hari. Data yang diperoleh kemudian dianalisis nilai <em>Cofesient Variation</em> (CV), Bias (d%), serta grafik kontrol <em>Levey-Jennings</em> dengan aturan <em>Westgard multirules</em>. Hasil penelitian selama 20 hari menunjukkan bahwa hasil kontrol pemeriksaan hematokrit memiliki nilai d% yaitu level rendah 4,7%, normal 4,7%, dan tinggi 3,8% , sedangkan nilai CV, rendah 2,48%, normal 1,11% dan tinggi 1,05%, pemeriksaan trombosit didapatkan nilai d% yaitu level rendah 14,9%, normal 7,4% dan tinggi 5,7%, nilai CV yaitu rendah 7,72%, normal 4,48% dan tinggi 1,38%. Evaluasi grafik <em>Levey-Jennings</em> dengan aturan <em>Westgard</em> pada hematokrit terdapat kontrol yang keluar dan mendapat aturan peringatan 1<sub>2s</sub>. Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatkan akurasi yang baik pada pemeriksaan tiga level kontrol hematokrit, pada kontrol trombosit kurang akurat pada level kontrol rendah, sedangkan pada level normal dan tinggi hasil kontrol akurat. Pemeriksaan hematokrit didapatkan hasil presisi pada tiga kontrol level rendah, normal dan tinggi. trombosit level tinggi, rendah dan normal presisi. Evaluasi grafik <em>Levey-Jennings</em> dengan aturan <em>Westgard</em> pada pemeriksaan hematokrit terdapat kontrol yang keluar, sehingga pemeriksaan bahan kontrol dan instrumen harus dilakukan.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1278 Identifikasi Nematoda Usus Menggunakan Metode Flotasi dan Sedimentasi di SDN 020 Samarinda Utara 2024-01-05T09:04:24+00:00 Kamil kamil@itkeswhs.ac.id Maya Tamara Mawardani mayatamara@itkeswhs.ac.id Ambrin ambrin@student.itkeswhs.ac.id <p>Penyebaran penyakit berbasis lingkungan secara epidemioligi di kalangan anak sekolah indonesia masih tinggi yang didukung oleh permasalahan perilaku kesehatan masing sangat rendah. Kurangnya kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan merupakan faktor utama terjadinya infeksi kecacingan. Terpantau dari keadaan lingkungan Sekolah Dasar Negeri 020 Samarinda Utara Kelurahan Sempaja Selatan bahwa hygiene sanitasi masih sangat rendah. Oleh karena itu, penelitian bertujan untuk mengetahui nematoda usus menggunakan metode flotasi dan sedimentasi yang terdapat pada feses berupa telur. Jenis analisa deskriptif yaitu penelitian yang hanya menggambarkan adanya keadaan/fenomena yang telah ada. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode flotasi dan sedimentasi adalah uji untuk pemeriksaan feses. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel 61 siswa dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random stratified sampling. &nbsp;Berdasarkan Hasil Penelitian Sampel Feses Menggunakan Metode Flotasi 7 sampel positif Ascaris lumbricoides dan Metode Sedimentasi terdapat 2 sampel positif <em>Ascaris lumbricoides</em>. Pada metode flotasi ditemukan hasil 7 siswa positif terinfeksi dengan persentase 11,5%. Kemudian 54 siswa dengan persentase negatif 88,5% sedangkan metode sedimentasi ditemukan hasil 2 siswa yang positif terinfeksi dengan persentase 3,3% dan yang negatif 59 siswa dengan persentase 96,7%.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1279 Hubungan Kadar Rheumatoid Factor Dengan Kadar C-Reactive Protein Pada Lansia Peserta Prolanis 2024-01-05T16:00:37+00:00 Zaenal Adi Susanto zaenal@itkeswhs.ac.id Carolya Nisa carolyanisa8@gmail.com Edison Harianja edison@itkeswhs.ac.id <p><em>Rheumatoid Factor </em>adalah suatu antibodi terhadap region Fc di IgG. Namun sebagian besar <em>Rheumatoid Factor </em>berupa IgM. <em>Rheumatoid Factor </em>ditemukan lebih dri 70% pada penderita <em>Rheumatoid Arthtritis. C-Reactive Protein </em>merupakan salah satu protein fase akut, termasuk golongan protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut sebagai respon imunitas nonspesifik. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan kadar <em>Rheumatoid Factor</em> dengan kadar <em>C-reactive Protein </em>pada lansia peserta prolanis.. Metode : Menggunakan metode semi-kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah uji koefisien korelasi spearman. Hasil : Didapatkan 1 dari 50 hasil pemeriksaan <em>C-Reactive Protein </em>maupun <em>Rheumatoid Factor </em>yang menunjukkan hasil positif. Hasil uji koefisien korelasi Spearman menunjukkan nilai -0.020, dimana jika r Hitung &lt; r Tabel (r Hitung &lt; 0.266) maka tidak ada hubungan kadar <em>Rheumatoid Factor </em>dengan kadar <em>C-Reactive Protein </em>pada lansia peserta prolanis. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar <em>Rheumatoid Factor </em>dengan kadar <em>C-Reactive Protein </em>pada lansia peserta prolanis.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1273 Analisa Kadar Gamma-GT Pada Pasien Skizofrenia Dengan Terapi Obat Antipsikotik Chlorpromazine-Haloperidol Dan Clozapin-Resperidon 2024-01-05T08:50:11+00:00 Rinda Utami rindaaulia@itkeswhs.ac.id Rifky Saldi A Wahid rifkysaldi@itkeswhs.ac.id Maya Tamara Mawardani mayatamara@itkeswhs.ac.id <p>Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa dengan output kesembuhan yang kurang begitu baik. Salah satu penanganan skizofrenia dengan menggunakan pengobatan antipsikotik. Antipiskotik merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif mengobati skizofrenia. Haloperidol dan Clhorpromazine merupakan antiseptic klasik atau tipical yang penggunaannya paling luas. Pengobatan ini akan bersifat toksik jika tidak terabsorbsi dengan baik didalam tubuh terutama pada bagian hati. Gamma-GT adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan hati dan ginjal dan sensitive untuk mendeteksi macam-macam penyakit hati. Tujuan penelitian : mengetahui gambaran kadar Gamma-GT terhadap konsumsi Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif. Pemeriksaan Gamma-GT dilakukan menggunakan alat fotometer. Hasil : Dari penelitian yang dilakukan pada 27 sampel dengan pasien skizofrenia terhadap konsumsi Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon ini didapatkan hasil Gamma-GT yang normal secara keseluruhan. Kesimpulan : Tidak ada peningkatan Gamma-GT pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda terhadap konsumsi obat antipsikotik dengan jenis Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon selama lebih dari satu tahun.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1287 Studi Penerapan Mutu Pengambilan Darah Vena Metode Sistem Tertutup di Laboratorium RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2024-01-11T01:51:28+00:00 La Ode Marsudi marsudi@itkeswhs.ac.id Ismaila Febrianti Kosasih 200310004@student.itkeswhs.ac.id Herniaty Rampo herniaty@itkeswhs.ac.id <p>Pemeriksaan laboratorium sangat menentukan keputusan klinis, sehingga mutu pemeriksaan harus menjadi perhatian yang sangat penting. Tahapan pemeriksaan laboratorium yang masih memberikan kontribusi tinggi dalam kesalahan pemeriksaan laboratorium yaitu tahap pra-analitik dan tahap pasca-analitik. Flebotomi masih menjadi bagian kegiatan tahap pra-analitik yang memberikan kontribusi kesalahan yang tinggi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan mutu pengambilan darah vena menggunakan metode sistem tertutup di Laboratorium RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasi laboratorium. Hasil penelitian dari 40 responden menunjukan bahwa tahapan sebelum tindakan flebotomi terdiri dari verifikasi identitas pasien, persiapan peralatan dan bahan flebotomi, dan flebotomis menggunakan sarung tangan ditemukan ada 100% responden sesuai prosedur dan identifikasi jenis pemeriksaan dan persiapan pasien ditemukan ada 75% responden sesuai prosedur dan ada 25% responden tidak sesuai prosedur. Tahap selama tindakan flebotomi ditemukan ada 100% responden sesuai prosedur. Tahap setelah tindakan flebotomi yang meliputi pemasangan plester pada lokasi tusukan, homogenisasi tabung, membersihkan atau membuang sampah medis kedalam tempat sampah medis dan jarum ke dalam <em>sharps container</em>, ditemuakan 100% responden sudah sesuai prosedur. Sedangkan pemberian label identitas pada tabung sampel dan diperlihatkan pada pasien, ditemukan ada 75% responden sesua prosedur dan ada 25% responden tidak sesuai prosedur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan ada 25% responden, tahap proses identifikasi jenis pemeriksaan dan persiapan pasien, serta penempelan label identitas sampel pada tabung yang telah diisi spesimen darah kemudian diperlihatkan pada pasien tidak sesuai prosedur.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1280 Uji Kadar Karboksihemoglobin (COHb) pada Pengendara Ojek Online di Samarinda 2024-01-08T06:23:16+00:00 Rifky Saldi A. Wahid rifkysaldi@itkeswhs.ac.id Siti Raudah sitiraudah@itkeswhs.ac.id Rinda Aulia Utami rindaaulia@itkeswhs.ac.id Teya Permata Jelita teyapj11@gmail.com <p><strong>Latar belakang : Karbon monoksida (CO) merupakan polutan utama dari emisi (gas buang) kendaraan bermotor yang berbahaya jika terhirup oleh manusia. Gas CO dari knalpot yang masuk ke paru-paru akan menempel pada hemoglobin darah membentuk karboksihemoglobin (COHb) yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar COHb dalam darah dan faktor yang dapat mempengaruhi kadar COHb pada pengendara ojek <em>online</em> di kota Samarinda berdasarkan faktor usia, lama bekerja, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik <em>cross sectional</em> dan pengukuran samplel menggunakan metode Hinsberg-Lang yang dilakukan pada bulan juli hingga agustus 2023, sampel yang digunakan berjumlah 21 sampel dari pengendara ojek <em>online</em> di kota Samarinda yang diperoleh dengan teknik <em>quota sampling</em>. Hasil : Seluruh pengendara ojek <em>online</em> memiliki konsentrasi kadar COHb yang melebihi nilai ambang batas &lt;3,5% dimana kadar COHb dalam darah diperoleh dalam rentang 6,03% hingga 9,72%. Kesimpulan : Hasil kadar COHb dalam darah pada pengendara ojek <em>online</em> mengalami peningkatan</strong>.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1283 Gambaran Total Protein dan Albumin Pada Pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2024-01-09T01:34:47+00:00 Muhammad Fahmi Aminuddin mfahmi@itkeswhs.ac.id Mahdasari 2200310013@student.itkeswhs.ac.id La Ode Marsudi marsudi@itkeswhs.ac.id <p>Total protein (TP), albumin, globulin merupakan tes kimia yang dimintai pleh para dokter klinik untuk menilai adanya penyakit atau kelainan pada hati salah satunya Hipoalbumin. Hipoalbumin yaitu kadar albumin serum yang menurun karena adanya lesi hati yang luas dan kronikmaupun disebabkan karena terdapat kebocoran albumin ditempat lain seperti ginjal, usus akibat malabsorbsi protein, dan kebocoran kulit pada kasus luka bakar yang luas pemeriksaan ini menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium dengan menggunakan metode Brom Cresol Green dan Biuret yan merupakan metode referensi dikarenakan memiliki akurasu dan presisi yang sangat baik yang digunakan spesifik untuk pemeriksaan total protein dan albumi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 1 jam. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar protein dan albumin didalam tubuh dengan nilai tinggi atau rendah menggunakan alat kimia analyzer Biolis 24i Premium. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2023 s/d 10 Februari 2023 di Laboratorium Kimia Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Pada pengamatan diperoleh sampel albumin sebanyak 301 sampel dengan hasil menurun 28% dan hasil meningkat 0% hasil normal sebanyak 73%. Sedangkan pada sampel TP diperoleh sampel sebanyak 114 sampel dengan hasil menurun sebanyak 26% hasil meningkat sebanyak 1% dan hasil normal sebanyak 74%. Kesimpulan tahapan Pra-Analitik, Analitik dan Pasca Analitik pada pemeriksaan TP dan albumin menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku. Pemantapan Mutu Good Laboratory Practice (GLP) dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1284 Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Pada Luka Penderita Diabetes Melitus Secara Invitro 2024-01-10T01:28:11+00:00 Maya Tamara Mawardani mayatamara@itkeswhs.ac.id Rinda Aulia Utami rindaaulia@itkeswhs.ac.id Rifky Saldi A. Wahid rifkysaldi@itkeswhs.ac.id <p style="text-align: justify;">Daun Kelor mengandung zat fitokimia yang membuat tanaman mampu melakukan mekanisme pertahanan diri. Fitokimia yang dikandung diantarannya tanin katekol, tanin galia, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antrakuinon, alkaloid, dan gula pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> pada luka penderita diabetes melitus secara invitro. Sampel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dibuat sebanyak 5 perlakuan uji dimulai dari konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Zona bening yang terbentuk diukur sebagai hambatan pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dan zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 60% (8,3 mm), 70% (12,7 mm), 80% (15,7 mm), 90% (17,3 mm) dan 100% (20,3 mm). Kesimpulan ekstrak daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) dapat menghambat pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> pada luka diabetes melitus. Ekstrak daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) dikategorikan sangat kuat pada konsentrasi 100%.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Maya Tamara Mawardani, Rinda Aulia Utami, Rifky Saldi A. Wahid https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1285 Pengaruh Ekstrak Daun Gambir Hutan (Trigonopleura malayana) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Isolate Luka Infeksi Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Secara Invitro 2024-01-10T08:39:26+00:00 Siti Raudah sitiraudah@itkeswhs.ac.id Huzaimah labmikroaws@gmail.com Dedra Trisha dedra@gmail.com <p>Masyarakat di pulau Kalimantan, khususnya di kabupaten Kutai Barat menggunakan dedaunan hutan sebagai obat tradisoinal. Salah satunya daun gambir hutan yang digunakan untuk menyembuhkan luka. Terutama pada luka infeksi diabetes mellitus. Memiliki kandungan aktif yaitu flavonoid, tanin, fenolik, berguna untuk membunuh bakteri pada luka infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak gambir hutan terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> pada luka infeksi penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini mengunakan metode eksperimen dengan jumlah sampel yang dibuat ekstrak daun gambir hutan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, dan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan pengaruh ekstrak gambir hutan terhadap zona hambat&nbsp; bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dari konsentrasi 20% terbentuk zona hambat 9 mm, 10 mm, 10 mm. Pada konsentrasi 40% terbentuk zona hambat sebesar 12 mm, 13 mm, 14 mm. Pada konsentrasi 60% terbentuk zona hambat sebesar 15 mm, 16 mm, 17 mm. Pada kosentrasi 80% didapatkan zona hambat sebesar 19 mm, 20 mm, 22 mm. Pada konsentrasi 100% didapatkan zona hambat sebesar 21 mm, 22 mm, 23 mm. hasil tabel uji ANOVA (p ≤ 0,05) menunjukan terdapat hubungan antara ekstrak daun tergadap pertumbuhan <em>Staphylococcus aureus</em>. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak gambir hutan berpengaruh dalam menghambat bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> pada luka penderita diabetes mellitus tipe 2. Ekstrak gambir hutan dikategorikan kuat pada konsentrasi 60%, 80%, 90%.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/mlt/article/view/1286 Hubungan Personal Hygiene dan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Infeksi Telur Soil Transmitted Helminths pada Petugas Kebersihan Sampah di Kecamatan Samarinda Ulu 2024-01-10T08:56:52+00:00 Khoirul Anam khoirulanam@itkeswhs.ac.id Ellen Frisca Evlind ellen_fe@student.itkeswhs.ac.id La Ode Marsudi marsudi@itkeswhs.ac.id Zulfa Zahra Salsabila zulfa@itkeswhs.ac.id <p>Infeksi <em>soil transmitted helminth</em> merupakan infeksi cacing parasit usus dari kalangan nematoda usus yang ditularkan melalui media tanah. Petugas kebersihan sampah merupakan pekerja yang banyak bersentuhan langsung dengan tanah yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi kecacingan. Penelitian bertujuan melihat ada atau tidak hubungan personal hygiene dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri terhadap infeksi telur <em>soil transmitted helminth</em>&nbsp;pada Petugas kebersihan Sampah Di Kecamatan Samarinda Ulu. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah menggunakan kuisioner dan pemeriksaan mikroskopis telur cacing soil transmitted helminth dengan metode sedimentasi larutan KOH 10%. Hasil uji chi-square menunjukan bahwa hubungan personal hygiene terhadap infeksi telur soil transmitted helminth didapatkan hasil p-value 0.025 atau p.value &lt; 0.050 dapat disimpulkan memiliki hubungan yang signifikan, personal hygiene dapat mempengaruhi kesehatan perorangan dan menimbulkan infeksi kecacingan bila tidak dijaga dengan baik, sedangkan pada pada uji chi-square hubungan kepatuhan alat pelindung diri terhadap infeksi telur soil transmitted helminth didapatkan hasil p-value 0.050 atau p.value &lt;0.050 ada hubungan yang signifikan, alat pelindung diri sangat berperan penting dalam melindungi terjadinya infeksi kecacingan pada saat bekerja. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa infeksi telur <em>soil transmitted helminth</em>&nbsp;pada petugas kebersihan sampah di Kecamatan Samarinda Ulu memiliki hubungan yang signifikan terhadap <em>personal hygiene</em> dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri.</p> 2023-11-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo