https://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/issue/feedJurnal Physio Education of Indonesia2021-12-17T06:42:20+00:00Open Journal Systemshttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/783SOSIALISASI PENCEGAHAN LOW BACK PAIN PADA PEGAWAI2021-11-18T03:55:38+00:00amalia rezkyamalia@yahoo.com<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mengangkat tentang sosialisasi pencegahan Low Back Pain pada pegawai. Faktanya, warga kota Samarinda masih kurang memahami tentang nyeri punggung bawah atau Low Back Pain dan penyebabnya, kurangnya pengetahuan peserta tentang cara mencegah gangguan Low Back Pain dan pengetahuan peserta tentang posisi yang baik ketika melakukan suatu pekerjaan. Low Back Pain atau LBP merupakan nyeri pinggang yang sangat sering dikeluhkan dan dirasakan oleh kebanyakan orang dan diperkirakan sekitar 80% dari masyarakat modern selama kehidupan aktifitasnya merasakan nyeri pinggang. Merujuk pada itu, apa yang ditulis disini merupakan suatu upaya pencegahan dilingkungan kerja melalui sosialisasi pencegahan low back pain pada pegawai.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/782Edukasi Kesehatan Kerja: Upaya Promotif Dan Preventif Muskuloskeletal Disorder2021-11-18T03:55:43+00:00amalia rezkyamalia@yahoo.com<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mengangkat tentangedukasi kesehatan kerja dengan upaya promotif dan preventif muskuloskeletal disorder. Faktanya, warga kota Samarinda masih kurang memahami tentang gangguan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) dan apa penyebabnya, kurangnya pengetahuan peserta tentang cara mencegah gangguan MSDs dan pengetahuan pesera tentang posisi kerja yang baik dan benar. MSDs dapat menjadi suatu permasalahan penting karena dapat menyebabkan anatara lain waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas kerja, penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi, penurunan kewaspadaan, meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan, dll. MSDs muncul tidak secara spontan atau langsung melainkan butuh waktu yang lama dan bertahap sampai gangguan musculoskeletal mengurangi kemampuan tubuh manusia dengan menimbulkan rasa sakit. Karena itu, mengharap bantuan pemerintah dengan Upaya-upaya sederhana perlu dipromosikan di lingkungan kerja. Merujuk pada itu, apa yang ditulis disini merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan dan keselamatan kerja melalui program pencegahan gangguan MSDs.</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/781WORKSHOP PENCEGAHAN CEDERA PADA ATLET2021-11-18T03:55:51+00:00akbar muhammadmuhakbar@yahoo.com<p> <strong>Abstrak</strong> : <strong> </strong>Cedera atau luka adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Cedera (injury), semula dimaknai sebagai peristiwa kekeran yang mengenai (jaringan) tubuh secar tiba-tiba, keras dan intensif (Giriwijoyo dkk, 2012: 93). Cedera yang sering dirasakan ataupun dialami atlit sepak takraw seperti: seperti cedera lutut, cedera punggung bawah, cedera pergelangan kaki, dan cedera pergelangan tangan. Cedera tersebut biasanya memerlukan pertolongan cepat, dan profesional. Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera tersebut. Juga, akan dapat untuk memahami tubuh kita, sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi suatu cedera agar tidak terjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan secara profesional (oleh Fisioterapis).</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/780WORKSHOP PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA2021-11-18T03:55:58+00:00akbar muhammadmuhakbar@yahoo.com<p><strong>Abstrak </strong>: Perkembangan olahraga di indonesia dan internasional sangat menjanjikan baik bagi atlet, pelatih maupun sponsor. Tetapi kendala yang di hadapi dari keberhasilan tersebut menjadi hilang ketika atlet mengalami cedera sehingga pelatih akan terhambat melaksanakan programnya. Cedera merupakan rusaknya jaringan lunak atau keras disebabkan adanya kesalahan teknis, benturan atau aktifitas fisik yang melebihi batas beban latihan yang dapat menimbulkan rasa sakit akibat dari kelebihan latihan melalui pembebanan latihan yang terlalu berat sehingga otot dan tulang tidak lagi dalam keadaan anatomis. Cedera dapat terjadi pada aktifitas apapun dengan waktu yang relatif singkat baik secara sadar maupun tidak disadari.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/778EDUKASI TENTANG PENCEGAHAN DAN PENAGANAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DENGAN PEREGANGAN MANDIRI2021-11-18T03:56:03+00:00kasim nurhajidinkasim@yahoo.com<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mengangkat Edukasi tentang Pencegahan dan Penanganan Nyeri Punggung Bawah dengan Peregangan Mandiri. Faktanya, warga kota Samarinda masih kurang memahami tentang Pencegahan dan Penanganan Nyeri Punggung Bawah. Nyeri Punggung Bawah dapat menjadi suatu permasalahan penting karena dapat menyebabkan antara lain waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas kerja, penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi, penurunan kewaspadaan, meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan, dll. Pegawai Kelurahan Air Hitam meneluhkan nyeri punggung bawah karena posisi statis di depan computer dan duduk lama yang memerlukan edukasi mengenai kesehatan tentang pencegahan dan penanganan nyeri punggung bawah dengan peregangan mandiri. Upaya-upaya sederhana perlu dipromosikan di lingkungan kerja. Merujuk pada itu, apa yang ditulis disini merupakan upaya promotif dan preventif melalui program Edukasi Nyeri Punggung Bawah.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/777PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN NYERI LEHER DENGAN PEREGANGAN MANDIRI PADA LANSIA2021-11-18T03:56:09+00:00herdin rusliherdinrus@yahoo.com<p><strong>Abstrak: </strong>Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu merupakan daerah di Kalimantan Timur yang memiliki 30 % warga usia lanjut.Sekitar 20% penderita nyeri leher akut berkembang menjadi nyeri kronik dengan gejala yang menetap dalam satu tahun.Nyeri leher merupakan penyakit yang berdampak secara global,menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas dan bekerja. Peregangan mandiri pada lansia memiliki fungsi untuk pencegahan dan penanganan nyeri leher. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dan membimbing penderita nyeri leher memerlukan edukasi mengenai kesehatan tentang pencegahan dan penanganan nyeri leher dengan peregangan mandiri. Hasil yang dicapai adalah penderita nyeri leher diharapkan tetap terus berolahraga untuk menjaga kesehatannya, khususnya dengan peregangan mandiri untuk mencegah dan menangani nyeri leher yang dapat muncul karena kurangnya aktivitas dan posisi statis yang lama</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/776PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAN FISIOTERAPI INTERNA PADA PASIEN DENGAN DIABETIC NEUROPATI2021-11-18T03:56:15+00:00arisandi achmadarisandyaa@yahoo.com<p><strong>Abstrak </strong>: Perubahan gaya hidup terutama di kota – kota besar, menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif, seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus (DM) dan lain lain. DM merupakan penyakit penahun yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada umumya. Bila tidak dikendalikan akan menimbulkan berbagai komplikasi. Berdasarkan Kemenkes 2015, data menunjukkan cakupan diagnosis DM oleh tenaga kesehatan mencapai 63% lebih tinggi dibandingkan dengan penyakit asma dan penyakit jantung. Seperti yang kita ketahui DM ditandai dengan tingginya kadar gula darah dan kejadian ini dapat melemahhkan dinding pembuluh darah yang memberi asupan oksigen dan nutrisi untuk sel saraf. Akibatya, terjadi kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf yang disebut Diabetic Neuropati.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/678PENTINGNYA EXERCISE DALAM MENINGKATKAN SISTEM IMUN DI ERA PANDEMIC MENCEGAH COVID-19 ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA2021-11-18T03:56:22+00:00Sulfandi Sulfandisulfandi@itkeswhs.ac.id<p>Talk Show Kesehatan dilakukan sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang Imunitas atau kekebalan pada tubuh manusia merupakan kemampuan tubuh untuk melawan berbagai mikroba patogen, misalnya virus dengue penyebab penyakit covid 19. Kecenderungan anakanak terhadap gadget yang terkoneksi internet, membuat anak-anak lebih suka bermain dengan gadget. Sehingga muncul kecenderungan anak hanya diam dan kurang beraktivitas. Tubuh yang cenderung diam dan kurang beraktivitas dapat berpengaruh pada fungsi kekebalan tubuh. Aktivitas latihan fisik ringan lebih bermanfaat pada fungsi imunitas bila dibanding hanya melakukan aktivitas berupa duduk/tidak melakukan kegiatan apapun. Kekebalan tubuh dapat mudah ditingkatkan dengan melakukan latihan fisik/olahraga juga istirahat serta tidur cukup. Peningkatan jumlah leukosit dalam sirkulasi darah (utamanya limposit dan neutrofil) serta trombosit, dengan melakukan latihan fisik/olahraga ringan dipengaruh oleh intensitas dan durasi latihan. Terjadi pula peningkatan konsentrasi plasma dari berbagai substansi yang dikenal dengan efek fungsi leukosit, termasuk sitokin pada peradangan, seperti TNF-?, makrofag inflamatori protein-1, IL-1?; anti-inflamator sitokin IL-6, IL-10, dan IL-1-reseptor antagonist (IL-1ra); serta peningkatan kadar protein, termasuk C-reaktif protein (CRP). Mekanisme kenaikan atau penurunan imun saat latihan fisik/olahraga dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan dalam jangka panjang, hal ini berkaitan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi penyakit. Sehingga jika terjadi infeksi mikroba patogen yaitu virus dengue, maka tubuh mampu melakukan pencegahan infeksi virus dengue ke dalam tubuh.</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/673MANFAAT SIKAP DAN POSISI ERGONOMI DALAM KESEHATAN KERJA DIBAWAKAN DALAM LIVE TALK SHOW RADIO ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA2021-11-18T03:56:27+00:00Wahyuni Dwi Cahyawahyu@itkeswhs.ac.id<p><em>Talk Show</em> Kesehatan dilakukan sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang sikap dan posisi kerja ergonomi. Setiap orang memerlukan sikap dan posisi kerja ergonomi pada saat melakukan pekerjaannya untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Sikap kerja duduk merupakan salah satu sikap kerja yang paling sering dilakukan. Jika sikap duduk tidak dalam posisi ergonomi maka tekanan tulang belakang akan meningkat dibanding berdiri atau berbaring sehingga dapat terjadi nyeri punggung bawah. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya penerapan sikap dan posisi kerja ergonomi. Metode yang digunakan adalah sosialisasi melalui diskusi dan layanan interaktif tanya jawab dengan pendengar radio di rumah secara <em>live</em> di Radio Samarinda (91,7 FM). Hasil kegiatan ini adalah peserta yang mengikuti sosialisasi dapat memahami pemaparan yang sudah disampaikan. Peserta mampu mengetahui manfaat penerapan sikap dan posisi kerja ergonomi dan dampak masalah kesehatan jika tidak diterapkan sikap dan posisi ergonomi pada saat bekerja. Saran kegiatan ini adalah pemberian edukasi tentang sikap dan posisi kerja ergonomi sebaiknya diberikan secara berkala sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan kerja di setiap tempat kerja.</p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/779WORKSHOP PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA OLAHRAGA2021-11-18T03:56:39+00:00akbar muhammadmuhakbar@yahoo.com<p><strong>Abstrak :</strong> Aktivitas olahrAga memiliki tingkat risiko cedera yang tinggi dan menjadi kasus yang sering ditemukan. Cedera olahraga (<em>sport injury</em>) yaitu segala macam cedera yang timbul, baik pada waktu latihan maupun pada waktu berolahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan (Wibowo,1995). Cedera olahraga sangat bervariasi, karena dapat disebakan oleh jenis olahraga yang beragam. Cedera olahraga yang dialami oleh olahragawan akan menimbulkan dampak pada fisik, psikis dan sosialnya sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup serta perjalanan karir selanjutnya. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prevalensi beberapa jenis cedera yaitu luka lecet atau memar sebesar 56,1%, luka robek 19,7%, <em>sprain ankle </em>36,1%. Oleh karena itu sangat diperlukan pencegahan cedera untuk mengurangi permasalahan ini.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/784SOSIALISASI POSISI ERGONOMI UNTUK MENGURANGI WORK MUSCULOSKELETAL DISORDER (WMSD) PADA PEGAWAI2021-11-18T04:03:18+00:00amalia rezkyamalia@yahoo.com<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mengangkat tentang Sosialisai posisi ergonomic untuk mengurangi Work Musculoskeletal Disorder atau WMSD. Faktanya, warga kota Samarinda masih kurang memahami tentang Posisi Ergonomi untuk mengurangi WMSD dan apa penyebabnya, kurangnya pengetahuan peserta tentang cara mencegah gangguan WMSD dan pengetahuan pesera tentang posisi kerja yang baik dan benar. WMSD dapat menjadi suatu permasalahan penting karena dapat menyebabkan anatara lain waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas kerja, penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi, penurunan kewaspadaan, meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan, dll. Posisi statis saat bekerja dan posisi yang tidak ergonimis sehigga menjadi faktor resiko mengalami WMSD (<em>work musculoskeletal disorders</em>). Upaya-upaya sederhana perlu dipromosikan di lingkungan kerja. Merujuk pada itu, apa yang ditulis disini merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan dan keselamatan kerja melalui program Sosialisasi Posisi Ergonomi dan pencegahan WMSD.</p> <p> </p>2021-11-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesiahttps://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/pengmas_fisio/article/view/804PENERAPAN PROPRIOCEPTION EXERCISE DAN SELF STRENGHTHENING PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS2021-12-17T06:42:20+00:00sulfandi fandisulfandifandi@yahoo.com<p><strong>Abstrak:</strong> Kelainan pada lutut merupakan kelainan terbanyak dari osteoarthritis knee di ikuti sendi panggul dan tulang belakang. Pilar terapinya terdiri dari non farmakologis (edukasi, terapi fisik, diet, penurunan berat badan), farmakologis (analgetik, corticosteroid lokal, sistemik, kondroprotektif dan biologik), dan pembedahan (Citra, 2001). Selain pemberian analgesic dan corticosteroid rujukan ke Fisioterapi biasanya diberikan modalitas Ultra Sound (US), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan (exercise), pemberian modalitas ini biasanya karena pasien merasakan nyeri yang tidak kunjung hilang serta kekakuan sendinya yang masih tetap ada. Salah satu terapi latihan yang dapat diberikan yaitu proprioceptive exercise.</p> <p>Proprioceptive exercise merangsang sistem saraf yang mendorong terjadinya sistem otot dalam mengontrol sistem neuromuskuler. Proprioceptive exercise umumnya didefinisikan sebagai kemampuan untuk menilai dimana masing- masing posisi ekstremitas berada tanpa bantuan indera penglihatan. Proprioceptive diatur oleh mekanisme saraf pusat dan saraf tepi yang datang terutama dari reseptor otot, tendon, ligamen, dan fascia (Liu, 2013).</p> <p>Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis dan tim mengadakan kegiatan pengabdian terhadap masyarakkat mengenai Penerapan proprioception exericise dan self strenghthening exercise pada pasien osteoarthritis.</p>2021-12-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2021 Jurnal Physio Education of Indonesia