EFEKTIVITAS MUSCLE RELAXATION TECHNIQUE DAN KONSUMSI YOGHURT SEBAGAI TERAPI UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PENDERITA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME AKIBAT PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.35728/jmkik.v7i1.786Keywords:
Myofascial pain syndrome, Muscle relaxation technique, Yoghurt, Covid-19Abstract
Myofascial pain syndrome (MPS) adalah salah satu gangguan nyeri pada jaringan lunak yang disebabkan oleh adanya trigger points pada otot yang mengalami stress mekanis akibat beban kerja yang berlebihan. MPS akan membuat kondisi tubuh menjadi tidak bugar dan mudah lelah sehingga menurunkan performa belajar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas muscle relaxation technique (MRT) dan konsumsi yoghurt sebagai terapi dalam menurunkan nyeri pada penderita MPS di masa pandemi covid-19. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimental. Jumlah sampel yaitu 20 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang dibagi secara acak. Kelompok 1 diberikan MRT dan yoghurt. Kelompok 2 diberikan yoghurt. Kelompok 3 diberikan MRT. Sedangkan kelompok 4 merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari. Dosis MRT yaitu 1 kali sehari selama 5 menit dan dosis pemberian yoghurt yaitu 1 kali sehari sebanyak 250 ml. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan numeric pain rating scale pada semua sampel dilakukan sebelum terapi dan setelah terapi. Uji significancy ANOVA menunjukkan angka 0.08 (p>0.05) sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak terdapat perbedaan bermakna antara keempat kelompok. Adapun hasil uji hipotesis komparatif berpasangan antara pre dan post test setiap kelompok di peroleh p<0.05 pada kelompok 1 dan kelompok 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan terapi pada kelompok MRT dan yoghurt dan kelompok yoghurt saja. Adapun pemberian MRT saja walaupun hasil signifikansi statistiknya tidak bermakna tetapi terdapat penurunan nyeri yang bermakna secara klinis.