PENERAPAN CLOSED CHAIN EXERCISE DAN BALANCE EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DAN MENGURANGI RESIKO JATUH PADA PASIEN DEGENERATIF
DOI:
https://doi.org/10.35728/pengmas.v2i2.766Kata Kunci:
Close Chain Exercise, keseimbangan, fisioterapi, degeneratifAbstrak
Abstrak: Proses penuaan ditandai dengan adanya penurunan dan perubahan sistem organ. Salah satunya perubahan sistem muskuloskeletal yang terjadi diantaranya adalah penurunan massa otot, penurunan elastisitas dan fleksibilitas dan menimbulkan nyeri. (AYUNANDA, 2014). Akibat dari penurunan sistem muskuloskeletal yang menyebabkan kekakuan persendian, akan dapat mempengaruhi kemampuan fungsional sendi lutut, seperti duduk ke berdiri, naik turun tangga, jongkok dan aktivitas berjalan.
Lamanya stres yang dialami khususnya oleh lansia merupakan proses degenerasi yang akan menyebabkan kemunduran dan perubahan pada semua semua sistem. Khususnya perubahan sistem neuromuskular akan mempengaruhi perubahan fungsional otot, yaitu penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibiliatas otot serta kecepatan dan waktu reaksi. Adanya penurunan fungsi. ini mengakibatkan penurunan keseimbangan, termasuk keseimbangan postural (Rahayu and Masitoh, 2013)
Untuk menghambat penurunan dan perubahan sistem muskuloskeletal sendi lutut dapat diberikan berupa latihan. Latihan adalah jenis aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur dengan gerakan yang berulang untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan dan kebugaran jasmani. Salah satu contoh teknik latihan yang dapat dilakukan dalam kasus sendi lutut yakni close chainexercise.