Pengaruh Ekstrak Daun Gambir Hutan (Trigonopleura malayana) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Isolate Luka Infeksi Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Secara Invitro

Penulis

  • Siti Raudah ITKES Wiyata Husada Samarinda
  • Huzaimah RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
  • Dedra Trisha

DOI:

https://doi.org/10.35728/jutelmo.v3i1.1285

Kata Kunci:

Staphylococcus aureus, ekstrak daun gambir hutan (Trigonopleura malayana), Diabetes Mellitus

Abstrak

Masyarakat di pulau Kalimantan, khususnya di kabupaten Kutai Barat menggunakan dedaunan hutan sebagai obat tradisoinal. Salah satunya daun gambir hutan yang digunakan untuk menyembuhkan luka. Terutama pada luka infeksi diabetes mellitus. Memiliki kandungan aktif yaitu flavonoid, tanin, fenolik, berguna untuk membunuh bakteri pada luka infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak gambir hutan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada luka infeksi penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini mengunakan metode eksperimen dengan jumlah sampel yang dibuat ekstrak daun gambir hutan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%, dan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan pengaruh ekstrak gambir hutan terhadap zona hambat  bakteri Staphylococcus aureus dari konsentrasi 20% terbentuk zona hambat 9 mm, 10 mm, 10 mm. Pada konsentrasi 40% terbentuk zona hambat sebesar 12 mm, 13 mm, 14 mm. Pada konsentrasi 60% terbentuk zona hambat sebesar 15 mm, 16 mm, 17 mm. Pada kosentrasi 80% didapatkan zona hambat sebesar 19 mm, 20 mm, 22 mm. Pada konsentrasi 100% didapatkan zona hambat sebesar 21 mm, 22 mm, 23 mm. hasil tabel uji ANOVA (p ? 0,05) menunjukan terdapat hubungan antara ekstrak daun tergadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak gambir hutan berpengaruh dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada luka penderita diabetes mellitus tipe 2. Ekstrak gambir hutan dikategorikan kuat pada konsentrasi 60%, 80%, 90%.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Damayanti, Santi. 2015. Diabetes Mellitus Dan Penatalaksanaan Keperawatan. Nurha Medika: Yogyakarta

Hutasoit, S., Suada, I.K., Susrama, I.G.K., 2013. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Beberapa Jenis Biota Laut terhadap Aspergillus flavus LINK dan Penicillium sp . LINK. E-Jurnal Agroteknologi Trop. 2, 27–38.

Isnawati, T.A., Rainil, M., Sampumo, O.D., Mutiatikum, D., Widowati, L., Gitawati, R., 2012. Karakterisasi tiga jenis ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) dari Sumatera Barat. Bul. Penelit. Kesihat. 40, 201–208.

Magdalena, N. V., & Kusnadi, J. (2015). Antibakteri dari Ekstrak Kasar Daun Gambir (Uncaria gambir Var Cubadak) Metode Microwave-Assisted Extraction Terhadap Bakteri Patogen [In Press Januari 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(1), 124-135.

Rosa, Y. (2021). Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Gambir (Uncaria Gambir Roxb) Terhadap Candida albicans. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 8(3).

Soeharto I, 2004. Penyakit Jantung Koroner Dan Serangan Jantung. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Setyowati. M, Franscisca. 2010. Permakologi Dan Permakalan Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung Kalimantan Timur. Bogor Media Titbang Kesehatan (20(3)):104-112.

Sulistyaningrum, N., Rustanti, L., Alegantina, S., 2013. Uji mutagenik ames untuk melengkapi data keamanan ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb.). J. Kefarmasian Indones. 3, 36–45.

Sumiyati. 2017. Pengaruh Influsa Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Lin) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Atcc 25923. Sekolah Tinggi Wiyata Husada Samarinda

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-11-05