Pengaruh Penundaan Pengelolaan Sampel Serum Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Elektrolit

Penulis

  • La Ode Marsudi Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda https://orcid.org/0000-0003-2549-5858
  • Muhammad Fahmi Aminuddin ITKES Wiyata Husada Samarinda
  • Edison Harianja ITKES Wiyata Husada Samarinda
  • Muhammad Agustian ITKES Wiyata Husada Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.35728/jutelmo.v4i2.1652

Kata Kunci:

Elektrolit, natrium, kalium, klorida, serum

Abstrak

Laboratorium klinik sangat penting untuk menentukan keseimbangan elektrolit tubuh. Selama tahap pra analitik, pengendalian harus dilakukan untuk memastikan bahwa spesimen yang diterima benar dan memenuhi syarat. Tahap ini bertanggung jawab atas 60-70% kesalahan operasi di laboratorium klinik. Keterlambatan pemeriksaan sampel serum untuk pemeriksaan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penundaan sampel serum terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-). Metode yang digunkana pada penelitian ini untuk pemeriksaan kadar elektolit yaitu metode Ion Selective Electroda (ISE) menggunakan alat AVL 9180 Electrolyte Analyzer.  Hasil pemeriksaan diperoleh 25 sampel serum yang diperlakukan dengan tiga perlakuan, yaitu segera diperiksa, ditunda 120 menit dan ditundaan 150 menit. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kadar Na+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 133,40 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 133,56 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 133,80 mmol/L (p-value (0.966) > 0.05). Kadar K+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 4,23 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 4,20 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 4,18 mmol/L (p-value (0.926) > 0.05). Kadar Cl- pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 99,96 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 100,16 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 100,32 mmol/L (p-value (0.970) > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh waktu penundaan sampel serum yang segera diperiksa, ditunda 120 menit dan 150 menit terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Apriliani, I., Santosa, B., & Sukeksi, A. (2018). Perbedaan Kadar Elektrolit (Na, K, Cl) Pada Sampel Segera Dan Ditunda 150 Menit. Repository Unimus, 3–7. http://repository.unimus.ac.id

Asri, N. I. N., & Aliviameita, A. (2022). The Effect of Variations of Serum Examination Time Lapse on Electrolyte Levels of Potassium and Chloride. Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology), 5(2), 119–123. https://doi.org/10.21070/medicra.v5i2.1639

Baruah, A., Goyal, P., Sinha, A., Ramesh, K. L., & Datta, R. (2014). Delay in specimen processing-major source of preanalytical variation in serum electrolytes. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 8(12), 1–3. https://doi.org/10.7860/JCDR/2014/10150.5285

Famouri, F., Derakhshani, F., Madihi, Y., & Shahsanai, A. (2020). Electrolyte disturbances in children receiving omeprazole for gastroesophageal reflux disease. Journal of Research in Medical Sciences, 25(106), 1–6. https://doi.org/10.4103/jrms.JRMS_637_18

Fauziah, A. N., Martsiningsih, M. A., & Setiawan, B. (2021). Electrolytes Levels (Na, K, Cl) in Serum Stored at 4°C Temperature. Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology, 3(2), 90–98. https://doi.org/10.33086/ijmlst.v3i2.1870

Fitria, P. N., & Blandina, O. A. (2023). Pengetahuan Masyarakat tentang Faktor Penyebab Gagal Ginjal Kronik di Kota Tobelo Kab. Halmahera Utara. Malahayati Nursing Journal, 5(2), 359–366. https://doi.org/10.33024/mnj.v5i2.7786

Forsman, R. W. (1996). Why is the laboratory an afterthought for managed care organizations? Clinical Chemistry, 42(5), 813–816. https://doi.org/10.1093/clinchem/42.5.813

Fujisawa, C., Umegaki, H., Sugimoto, T., Huang, C. H., Fujisawa, H., Sugimura, Y., Kuzuya, M., Toba, K., & Sakurai, T. (2022). Older Adults With a Higher Frailty Index Tend to Have Electrolyte Imbalances. Experimental Gerontology, 163. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.exger.2022.111778

Juraijin, D., Sari, N., Hartati, D., & Nurhidayanti. (2023). Pengaruh Lamanya Penundaan Terhadap Pemeriksaan Elektrolit Kalium. Jurnal Masker Medika, 11(2), 369–376. https://doi.org/10.52523/maskermedika.v11i2.573

Pickenhan, L., Rungg, C., & Schiefermeier-Mach, N. (2020). Electrolyte Imbalances in Nursing Home Residents: A review of Prevalence, Management and Considerations. The Journal of Nursing Home Research Sciences, 6, 14–19. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.14283/jnhrs.200.3

Wu, D., Chen, Y., Guan, H., & Sun, Y. (2019). Association of abnormal serum electrolyte levels with hypertension in a population with high salt intake. Public Health Nutrition, 22(9), 1635–1645. https://doi.org/10.1017/S1368980019000260

Yaswir, R., & Ferawati, I. (2012). Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas, 1(2), 80–85. https://doi.org/10.25077/jka.v1i2.48

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-05