UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PROPOLIS LEBAH MADU KELULUT (Trigona melina) ASAL KEBUN RAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA (KRUS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi DAN Klebsiella pneumoniae

Authors

  • Khoirul Anam Program Studi Teknologi Laboratorium Medis ITKES Wiyata Husada Samarinda
  • Yuliati Yuliati ITKES Wiyata Husada Samarinda
  • Yanti Puspita Sari Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman
  • Reni Kurniati Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman
  • Hetty Manurung Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman
  • Jusmaldi Jusmaldi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman
  • Ratna Kusuma Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman
  • Muhammad Fahmi Aminuddin Program Studi Teknologi Laboratorium Medis ITKES Wiyata Husada Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.35728/jkw.v4i1.1531

Keywords:

Propolis, Trigona melina, Antibakteri, Salmonella typhi, Klebsiella pneumoniae

Abstract

Latar belakang; Propolis merupakan resin yang dihasilkan oleh lebah madu, setelah lebah mengkonsumsi resin kuncup bunga di sekitar lingkungan hidupnya. Propolis yang dihasilkan oleh lebah menjadi sistem pertahanan lebah dari serangan bakteri. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella thypi dan Klebsiella pneumoniae. Metode; Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi ekstrak yang diujikan adalah 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% 7% dan 0,001% ampicilin. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh zona hambatan menggunakan metode difusi kertas cakram. Hasil; Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak propolis lebah madu kelulut (Trigona melina) menghasilkan zona hambatan antara 0 – 11,33 mm terhadap bakteri Salmonella typhi dan pada Klebsiella pneumoniae menghasilkan zona hambat antara 0 – 5,60 mm. Kesimpulan; Ekstrak propolis Trigona melina, efektif untuk menghambat pertumbuhan dari bakteri Salmonella typhi dan Klebsiella pneumoniae.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hasan AEZ, Artika IM, Kasno, Anggraini AD. (2006). UjiAktivitas Antibakteri Propolis Lebah Madu Trigona spp. Didalam: Arifin B, Wukirsari T, Gunawan S, Wahyuni WT. Seminar Nasional HKI; Bogor, 12 September 2006. Departemen Kimia,FMIPA IPB dan Himpunan Kimia Indonesia.. 204-215

Indriani, H. (2003). Cara Beternak Lebah Madu dan Pemanfaatan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lasmayanti M. (2007). Potensi Antibakteri Propolis Lebah Madu Trigona Sp Terhadap Bakteri Kariogenik (Streptococcusmutans). Institus Pertanian Bogor. 1-32.

Lestradet, H. (1994). Probiotiques: utilisation chez l’animal. Med. Chirur. Dig.. 23: 421–424

Nuklin at al. (1979). Propolis in the Treatment of inflammatory diseases of the airways, Zh Ushn Nos Gorl Bolzen Nov-Lec.: 9-12.

Simanjuntak CH. Epidemiologi disentri. Pusat Penelitian Penyakit (2005). Menular, Rattan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Jakarta.

Soemarno. (2000). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Klinik. Yogyakarta: Akademi Analisis Kesehatan Yogyakarta..

Timotius KH. (1982). Mikrobiologi Dasar. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Tukan.G.D. (2008). Pengaruh Propolis Trigona spp. Asal Pandeglang Terhadap Beberapa Isolat Bakteri Usus Sapi dan Penelusuran Komponen Aktifnya. Tesis S-2. Bogor: IPB.

Uleander, B. (2009). Khasiat Madu di Koran Pak Oles: BAB II.. http://madu terapi. blogspot.com. Diakses tanggal 05 Juni 2010

Walji. H. (2001). Terapi lebah daya kekuatan dan khasiat lebah, madu, dan serbuk sari bergizi bagi kesehatan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Downloads

Published

2023-03-22