GAMBARAN KEMAMPUAN AMBULASI DINI POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD dr. ABDUL RIVAI BERAU
DOI:
https://doi.org/10.35728/jkw.v5i2.1460Kata Kunci:
Ambulasi post operasi, Fraktur esktermitas bawahAbstrak
Latar Belakang: Penyebab masalah keperawatan post tindakan operasi fraktur ekstremitas bawah adalah gangguan ambulasi atau aktivitas berjalan yang kemudian disertai dengan oedema, keterbatasan luas gerak sendi, dan penurunan kekuatan otot. Kemampuan ambulasi pada pasien post operasi akibat fraktur ekstremitas bawah menjadi dasar dalam menentukan intervensi keperawatan lebih lanjut. Tindakan paling umum dilakukan oleh perawat di RSUD dr. Abdul Rivai pada pasion post operasi fraktur ekstremitas bawah diantaranya adalah latihan miring kanan dan miring kiri. Tujuan: Untuk menganalisa gambaran kemampuan ambulasi post operasi pada pasien fraktur ekstremitas bawah di ruang perawatan bedah RSUD dr. Abdul Rivai Berau. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan mendeskripsikan gambaran kemampuan pasien ambulasi post oporasi dengan fraktur ekstremitas bawah beserta variabel lain yang mendukungnya, menggunakan 26 responden. Hasil: Kategori ambulasi 6-8 jam terbanyak 42.3% (11 responden) yaitu mampu menggerakkan kaki dan mengkontraksikan otot kaki, kategori ambulasi 12-24 jam terbanyak 57.7% (15 responden) yaitu mampu duduk dengan posisi kaki tergantung dan kategori ambulasi >24 jam terbanyak 65.4% (17 reponden) yaitu dapat melakukan mobilisasi sederhana dengan bantuan. Kesimpulan: Ambulasi >24 jam terbanyak pada responden yang dapat mobilisasi sederhana dengan bantuan 65.4% (17 responden) dan dengan mobilisasi sederhana secara mandiri 34.6% (9 responden).